Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Bencana di Flores Timur dan Lembata, Kemensos Salurkan Bantuan Logistik Rp1,2 Miliar
LEMBATA (5 APRIL 2021) - Kementerian Sosial memastikan kebutuhan
mendasar masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten
Flores Timur dan Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),
tercukupi. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringkan beban para
penyintas, Kemensos telah menyalurkan bantuan sebesar Rp2.619.056.695.
Menteri Sosial Tri Rismaharini
direncanakan akan hadir untuk memastikan
penyintas bencana di dua wilayah ini mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Direktur Perlindungan Sosial
Korban Bencana Alam (PSKBA) Syafii Nasution menyatakan, Kemensos turut aktif
menangani bencana banjir bandang dan longsor di Flores Timur dan Lembata Nusa
Tenggara Timur (NTT). “Bersama unsur-unsur terkait, Kemensos melalui Taruna
Siaga Bencana (Tagana) mengambil peran dalam penanganan bencana,” katanya di
Lembata (05/04).
Dalam penanganan bencana, Tagana
bersinergi dengan unsur-unsur terkait. “Termasuk tentu saja melakukan
koordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak bencana tentang aktivitas
penanganan dan mengamati situasi terkini,” Syafii menambahkan.
Di kawasan bencana, kata Syafii,
Tagana bertugas melakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat aman
khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak,
penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.
Tagana juga membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir. “Logistik bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi NTT dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta belanja langsung,” katanya.
Tidak kalah penting, Tagana juga
melakukan pendataan ahli waris korban meninggal dunia dan Luka-luka untuk
pemberian santunan. Kemensos akan menyalurkan santunan ahli waris kepada 76
jiwa sebsar Rp.1.140.000.000, dan santunan korban luka berat 27 jiwa dengan
nilai Rp.135.000.000.
Mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) banjir dan longddor di NTT telag menelan korban meninggal 76 jiwa, luka berat 63 jiwa, luka ringan 27 jiwa,sebanyak 829 KK/256 jiwa terdampak, sebanyak 93 unit rumah rusak dan 8 unit bangunan rusak.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI