Pasutri PPKS Disapa Mensos dan Diajak ke Balai "Mulya Jaya" Jakarta
JAKARTA (26 Maret
2021)
– Kementerian Sosial melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) melakukan penjangkauan
terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Sebelum
beraktivitas di Kementerian Sosial (Kemensos), Jumat (26/3/2021) pagi, Menteri
Sosial Tri Rismaharini menyapa PPKS gelandangan yang masih tertidur di emperan
toko di bilangan Grogol, Jakarta Barat.
Misgiantoro,
39 tahun, kaget saat disapa langsung oleh Mensos. Ia bekerja sebagai pemulung
dan pengamen. Sedangkan, istrinya Fitri nurmala, 23 tahun, bekerja sebagai
pengamen di Ibu Kota.
Pasangan
suami-istri (Pasutri) PPKS tersebut, memiliki 2 anak yaitu, Muhamad
Apriansyah 4 tahun dan Rina Nurrmala 8
bulan. Misgiantoro mengaku dari kota Bogor dan istrinya dari daerah Senen,
Jakarta pusat.
Saat
ini masih memiliki orang tua yang tinggal di daerah Senen dan juga
menggelandang di jalan sejak terjadi pandemi Covid-19.
Fitri
pernah dibawa saat razia gabungan dan dirujuk ke Panti Kedoya. Lalu dijemput
Misgiantoro dan menggelandang kembali. Bahkan, selama Covid-19 ia pernah
ditertibkan dan tinggal di GOR Benhil, Jakarta Pusat.
Salah
seorang kerabatnya ikut tinggal bersama yaitu Tati Purwati, 32 tahun yang
bekerja sebagai pengamen sebagai manusia silver. Kondisi Tati sakit dengan luka
terbuka di mata kiri yang mulai bernanah, serta diperparah ia kehilangan kartu
identitas, seperti KTP dan BPJS.
Penghasilan
keluarga Misgiantoro sekitar Rp 50 ribu per hari dengan bos lapak yang berada
di daerah Petojo Hilir, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Misgiantoro sebagai penjual
kopi keliling dan bangkrut saat terjadi Covid-19.
Berdasarkan
hasil asesmen, keluarga PPKS ini merupakan korban terdampak dari pandemi
Covid-19 yang terhimpit ekonomi dan sosialnya.
Juga,
kondisi tersebut menjadi dasar bagi TRC merujuk ke Balai Rehabilitasi Sosial
Mulya Jaya, Jakarta, untuk mendapat layanan keterampilan untuk tercapainya
kemandirian dan keberfungsian sosial.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI