Penulis :
Humas BRSAMPK "Handayani" Jakarta
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Tasya Azra K; Karlina Irsalyana
JAKARTA (5 Mei 2020) - Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) "Handayani" Jakarta kembali mendapatkan pengaduan masyarakat mengenai keberadaan satu anak dalam situasi darurat dan rentan terdampak COVID-19 di sekitar wilayah Ciracas Jakarta Timur. Anak tersebut berinisial "MH" dan berusia 11 tahun. Pengaduan masyarakat tersebut dilakukan secara lisan melalui sambungan telepon ke Balai Anak "Handayani" dengan nomor 0218445679 atau dapat juga melalui Telepon Pelayanan Sosial Anak (Tepsa) dengan nomor 1500771.
Kondisi kerentanan yang dialami "MH" terjadi karena Ibu nya telah meninggalkannya sejak ia masih bayi sementara sang ayah memiliki penyakit stroke. Sang ayah terkena penyakit stroke pada awal tahun 2020 yang menyebabkan tubuhnya di bagian kiri tidak berfungsi, bahkan harus menyeret kaki saat berjalan. Hal tersebut semakin mengkhawatirkan karena "MH" masih harus bekerja sebagai pengarak ondel-ondel demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan ayahnya sehari-hari dalam situasi pandemi COVID-19 sekarang ini.
Setiap harinya, "MH" harus berkeliling mengarak ondel-ondel dan bertemu banyak orang demi mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 40.000 setiap harinya. Pengetahuan "MH" mengenai pencegahan COVID-19 pun sangat terbatas, ditambah dengan tidak adanya pengawasan dari orang tua membuatnya semakin rentan terdampak COVID-19.
Berdasarkan pengaduan masyarakat tersebut, Kepala Balai Anak "Handayani" Jakarta, Neneng Heryani memberikan arahan kepada pekerja sosial agar segera merespon dan menindaklanjuti pengaduan tersebut dengan melakukan asesmen berkaitan dengan kondisi dan kebutuhan anak.
"Masyarakat sekarang sudah sangat responsif, ini sangat membantu kami dalam merespon kasus-kasus anak apalagi dalam kondisi pandemi ini. Harus segera dipenuhi kebutuhan "MH" dan hubungkan dengan sistem sumber," ujar Neneng.
Pekerja Sosial telah melakukan asesmen terhadap "MH", tak lupa memberikan penyuluhan pencegahan COVID-19. Berdasarkan hasil asesmen yang diperoleh, diketahui bahwa "MH" membutuhkan beberapa asupan gizi demi menjaga imunitas tubuhnya. Pekerja Sosial juga telah menghubungkan "MH" dengan petugas daerah di DKI Jakarta melalui Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) agar "MH" dapat mengenyam bangku pendidikan dan akan segera ditindaklanjuti.
Selanjutnya, dalam upaya pemenuhan gizi, Balai Anak "Handayani" memberikan bantuan sosial respon kasus kepada "MH" agar ia tetap dapat menjaga kesehatan dan tidak terserang COVID-19 maupun penyakit lainnya. Pekerja Sosial akan tetap melakukan perlindungan dan pengawasan terhadap "MH" secara berkala demi kepentingan terbaik bagi anak.
نشر :