Restorasi Sosial merupakan upaya pemulihan nilai-nilai luhur yang mulai memudar. Kampanye Restorasi Sosial diperlukan untuk memobilisasi gerakan sosial berbasis masyarakat dalam penanganan dampak pandemi COVID-19.
Bertempat di Royal Hotel, Bogor, Jawa Barat, Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial menyelenggarakan kegiatan Restorasi Sosial. Kegiatan diikuti oleh 100 orang peserta, yang merupakan perwakilan mitra kesetiakawanan sosial terdiri dari pilar-pilar sosial yaitu TKSK, PSM dan Karang Taruna lingkup Kota Bogor.
Kegiatan dilaksanakan dengan tetap mengikuti tata tertib dan aturan protokol kesehatan. Sebelum memulai kegiatan, semua peserta mengikuti rapid test dengan hasil seluruhnya adalah negatif.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Edi Suharto, membuka kegiatan secara virtual. Edi Suharto berpesan bahwa pilar-pilar sosial merupakan garda terdepan penanganan COVID-19. Sehingga mereka harus terus meningkatkan pemahaman nilai restorasi sosial.
"Mari kita tingkatkan pemaknaan dan merealisasikan nilai-nilai luhur kebangsaan, kepahlawanan, kesetiakawanan sosial dan gotong royong, terutama dalam penanganan COVID-19. Kami ucapkan terima kasih kepada pilar-pilar sosial yang telah berjuang dengan memberi contoh, sosialisasi, dan edukasi. Mudah-mudahan pertemuan ini dapat meningkatkan pemahaman akan pentingnya kebersamaan kita dalam mengatasi pandemi," ucap Edi Suharto.
Penyampaian materi dilaksanakan secara panel dengan narasumber yaitu Staf Ahli Menteri bidang Aksesibilitas Sosial, Sonny W. Manalu, Tim Teknis Menteri bidang Pemberdayaan Sosial, Restu Hapsari dan Sejarahwan Indonesia, Asep Hambali. Materi yang disampaikan terkait social campaign penanganan COVID-19 serta mobilisasi gerakan masyarakat dalam sudut pandang historis.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasubdit Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial serta Kasubdit Pelestarian Nilai-nilai kepahlawanan dan Keperintisan dan Plh Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Bogor.