Pengasuhan dalam Keluarga Akan Lebih Baik bagi Tumbuh Kembang Anak
Penulis :
Humas "Paramita" Mataram
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
LOMBOK BARAT (20 November 2020) - Kementerian Sosial RI melalui Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) "Paramita" di Mataram melakukan reunifikasi penerima manfaat putri pasca menjalani Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Penerima manfaat merupakan korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh teman yang baru dikenalnya melalui telepon.
Awalnya, keluarga penerima manfaat malu terhadap masyarakat akan kehamilan anaknya dan berharap bisa dilakukan layanan dan perlindungan di Balai.
Penerima manfaat dan keluarganya awalnya tidak menginginkan bayi yang dikandungnya, bahkan selama berada di dalam balai penerima manfaat diketahui pernah menyakiti bayi dalam kandungannya dengan cara memukul perutnya.
Pekerja sosial terus memberikan pendampingan terhadap penerima manfaat, melakukan konseling, mediasi keluarga serta terapi psikososial kepada penerima manfaat sehingga akhirnya penerima manfaat memutuskan akan melakukan pengasuhan kepada bayinya. Hal ini juga didukung oleh kedua orangtuanya yang menyatakan siap untuk memberikan pengasuhan kepada bayinya. Keluarga yakin bawa bayi ini akan membawa rejeki bagi keluarganya.
Penerima manfaat dikembalikan kepada keluarga oleh Kepala Balai didampingi oleh Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial, Kepala Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial serta Pekerja Sosial Fungsional. Hal ini didasarkan pada keputusan tim Case Conference bahwa dari hasil intervensi pekerja sosial dan psikolog menyatakan progres yang baik sehingga penerima manfaat sudah dinyatakan selesai mendapatkan pelayanan di Balai dan perlu segera direunifikasi kepada keluarga.
Sebelum dilakukan reunifikasi, pekerja sosial juga melakukan home visit untuk memastikan kesiapan keluarga, dukungan masyarakat dan tokoh masyarakat setempat terkait dengan rencana pengasuhan bayi penerima manfaat.
I Ketut Supena selaku Kepala Balai berpesan kepada Penerima Manfaat, "Lanjutkan sekolahnya, jaga bayinya dengan baik, jangan lupa memberikan ASI eksklusif kepada bayi guna meningkatkan kekebalan tubuh bagi sang bayi. Pengasuhan anak di dalam keluarga merupakan pilihan yang terbaik bagi anak."
Selanjutnya, penerima manfaat diantarkan oleh pekerja sosial ke tempat tinggalnya. Setibanya di rumah, penerima manfaat disambut baik oleh ketua RT dan beberapa masyarakat setempat.
Masyarakat menyambut kedatangan penerima manfaat dan bayinya. Mereka antusias menerima kedatangan penerima manfaat dan bayinya. Hal tersebut ditunjukkan dari respon baik dan sikap masyarakat yang memberikan perhatian kepada penerima manfaat dengan mengatakan, "Jangan gendong yang berat-berat dulu kalau baru melahirkan."
Perhatian lain juga diberikan oleh kader Posyandu, "Saya akan turut memantau perkembangan bayi penerima manfaat dengan mengikutsertakan bayi penerima manfaat dalam kegiatan Posyandu yang diselenggarakan secara rutin setiap bulannya."
Satuan Bakti Pekerja Sosial menuturkan, "Nanti akan dibantu proses pembuatan akta kelahiran bayinya sehingga anak penerima manfaat memperoleh identitas kependudukan."
Orangtua penerima manfaat menyampaikan ucapan terimakasih kepada Balai Anak Paramita yang telah menjaga anak mereka dengan baik, memberikan perlindungan dan pelayanan dengan baik, "Mudah-mudahan Balai "Paramita" diberi berkah, diberi umur panjang dan rizki yang banyak bagi petugasnya," tandas mereka.
Penerima manfaat juga menyampaikan "Terimakasih telah menjaga saya disana, telah mengurus saya selama hamil sampai melahirkan. Bayi ini anugrah terindah dari Allah jadi saya harus menjaganya. Saya akan melanjutkan sekolahnya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi."
نشر :