Pulang Kampung ke Simalungun, Mensos Sapa Puluhan Pesantren dan LKS dengan Bansos Senilai Rp1,3 Miliar
SIMALUNGUN (13 November 2020) - Menteri Sosial Juliari P. Batubara
berkesempatan mengunjungi tanah para leluhurnya di Kabupaten Simalungun,
Sumatera Utara. Selain menyaksikan pencairan bantuan sosial, Mensos Juliari
juga menyapa para ulama dan tokoh agama.
Dalam kesempatan itu,
Mensos Juliari menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada belasan Lembaga Kesejahteraan Sosial
(LKS) yang menaungi aktivitas sosial, keagamaan (termasuk pesantren), keagamaan
dan pendidikan. Kemudian untuk Perkumpulan Majelis Taklim Indonesia Sumatera
Utara di Medan mendapatkan bantuan Rp300
juta sementara sisanya masing-masing Rp50 juta.
Sehingga total bantuan
yang disalurkan senilai Rp1,3 miliar. Di hadapan para ulama dan pemuka agama,
Mensos mengungkapkan harapannya agar mereka berperan sebagai perekat dan
pengayom masyarakat.
"Para ulama dan
tokoh agama berperan penting menjaga umat untuk tetap hidup saling menghormati
dan hidup rukun. Agama manapun mengajarkan kedamaian dan persaudaraan,"
kata Mensos Ari dalam sambutannya di kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bandar Jaya, untuk menyalurkan bantuan sosial sembako di Simalungun, Kamis
(12/11).
Mensos menambahkan,
kerukunan umat beragama tidak bisa hanya mengharapkan kepada pimpinan formal
seperti bupati, wali kota, camat, wali
kota, kapolres, komandan kodim, dan seterusnya. Namun harus tumbuh dengan
prakarsa dari masyarakat.
"Masyarakat
melalui para ulama dan pemuka agama perlu terus memupuk persaudaraan di antara
umat beragama. Karena kita sejatinya memang saudara. Kita lahir, tumbuh dan
meninggal di Indonesia. Mau dimana lagi?" katanya.
Mensos Ari gembira
dengan kesaksian Tuan Guru Dr. H.
Ahmad Sakban Rajaguguk, salah satu ulama
yang hadir saat itu. Ia menyatakan, Pondok Pesantren Persulukan Serambi
Babusalam yang ia asuh, diapit oleh dua gereja. Selama itu pula kata Tuan Guru,
dua umat beragama ini hidup rukun.
"Ini tentu sangat
menggembirakan. Saling menghormati tentu
saja. Tapi untuk bisahidup rukun. Ini perlu diperkuat oleh masyarakat, "
katanya.
Kalau antarumat
beragama sudah terjalin kerukunan, kata Mensos, maka ini menjadi pondasi bagi
kehidupan masyarakat lebih luas. "Jadi saya titip kepada para ulama,
pemuka agama dan tokoh masyarakat untuk menjaga kerukunan," katanya.
Dalam kesempatan itu
Mensos menyerahkan bantuan secara simbolik berupa sembako, peralatan pendukung
kegiatan belajar dan alat perlengkapan kesehatan.
Di Kota Medan, Mensos
dan rombongan mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial ODH Medan (BRSODH) "Bahagia". Mensos berkeliling
meninjau berbagai fasilitas yang dimiliki Balai, didampingi Dirjen Rehabilitasi
Sosial Harry Hikmat.
Beberapa bagian dari
balai tampak dalam kondisinya memprihatinkan dan memerlukan perbaikan. Harry
Hikmat menyatakan, Mensos mendukung penuh perbaikan sarana dan prasarana di
Balai Bahagia.
"Bapak Mensos
berkomitmen kuat sebagai buktinya beliau sudah menganggarkan Rp6,4 miliar pada
tahun 2021 untuk meningkatkan pelayanan di balai," katanya.
Anggaran tersebut
rencananya dipergunakan untuk sejumlah kebutuhan yakni pembangunan sarana
pelatihan vokasional, pelatihan kewirausahaan, perbaikan asrama, dan sarana
terapi, psikologi maupun terapi
penghidupan," katanya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI