"Sesuai arahan bapak Presiden dan Menteri Sosial, bahwa kita perlu memberikan bantuan sosial terutama warga masyarakat yang terdampak COVID-19. Kita berusaha menyentuh berbagai kalangan yang memerlukan bantuan contohnya buruh, para pekerja sektor informal yang kehilangan pekerjaan mereka agar dapat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka," ujar Edi Suharto ketika bertemu dengan warga di Desa Ciangsana.
Dampak sosial ekonomi yang luar biasa dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Banyak sekali masyarakat yang merasakan kesulitan untuk melakukan aktivitas mencari nafkahnya.
Bapak Ardiansyah, salah satu penerima manfaat di RT 2 RW 9, Kelurahan Bojong Kulur menuturkan bahwa pekerjaannya sebagai pedagang menjadi lebih sulit ketika ada COVID-19 dan sekarang harus memotong kayu untuk mencukupi kehidupan keluarganya, dibantu dengan istrinya yang dulunya juga memotong bawang dan kini permintaan di pasar pun juga semakin menurun.
"Terima Kasih Bapak Presiden dan Bapak Menteri Sosial atas bantuan sembako yang telah diberikan, sangat bermanfaat untuk saya dan keluarga," ungkap ibu Senah yang sehari-harinya bekerja serabutan terkadang menggembala kambing sambil mengurus bapaknya yang sudah tidak bekerja dan berdiam diri di rumah.
Proses pendistribusian sembako dibantu oleh pilar sosial Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang diantarkan langsung menuju rumah para penerima manfaat, untuk menghindari terjadinya keramaian.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial berharap bantuan sosial sembako ini dapat membantu produktivitas warga di tengah mewabahnya COVID-19. Bantuan sosial ini juga diharapkan dapat mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari warga yang tidak bisa pergi keluar mencari nafkah.