Ringankan Beban Lansia Pemulung, Kemensos Beri Bantuan Ternak Ayam
KARAWANG
(11 Mei 2023) - Usianya telah mencapai
80 tahun. Namun Emak Empat masih rutin menjalani profesi sebagai
pemulung. Apa boleh buat. Hanya dengan itu ia bisa mengais rejeki. Warga
Dusun Sukamaju Desa Jatisari, Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang, ini
dibantu Jenab, anak perempuannya yang juga lansia dan dua cucunya, anak Jenab.
Dari
memulung barang bekas, pendapatan Emak tak menentu. Ia dibantu Jenab yang
bekerja sebagai buruh di warung makan dengan penghasilan
50.000/hari. Untuk membantu keluarga pra-sejahtera ini, Menteri
Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya. Atas arahan Mensos, tim
dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia dan Sentra Terpadu Pangudi
Luhur (STPL) membujuk Emak Empat agar bersedia tinggal dan mendapatkan layanan
di komplek sentra.
"Atas
arahan Bu Mensos, kami membujuk Emak Empat agar dapat dilayani di STPL. Tapi
dia tidak bersedia. Dengan alasan tidak mau tinggal jauh dari keluarga,"
kata Kepala STPL I Ketut Supena di Jakarta (11/05).
Dari hasil
asesmen, keluarga ini kesulitan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan yang layak. Jenab sendiri, dengan usia 63 tahun, sudah tergolong
lansia. Sementara anak sulungnya, Sholihin putus sekolah. Adiknya, Fizah (14
tahun) masih sekolah SMP. Untuk membantu meningkatkan pendapatan, tim
Kemensos memberikan bantuan wirausaha ternak ayam 20 ekor beserta kandang ayam.
Bantuan diperuntukkan kepada Jenab.
Kemensos
juga membantu Sholihin, agar dapat melanjutkan sekolah. Ketiadaan biaya membuat
pemuda 18 tahun itu putus sekolah di jenjang SMA. "Kemensos mendaftarkan
sekolah paket C dan membantu membiayai pendidikannya serta memberikan
perlengkapan sekolah agar bisa melanjutkan jenjang pendidikan SMA," kata
Ketut.
Dari hasil
asesmen keluarga ini sudah tinggal puluhan tahun di rumah yang terletak
di pinggiran sungai irigasi dari Sungai Citarum dengan status tanah irigasi.
Kondisi rumah memiliki dua kamar. 1 kamar diisi oleh Emak Empat beserta anak
dan cicit perempuannya dan 1 kamar lagi untuk cicit laki-lakinya.
Rumah ini
memiliki cukup sirkulasi udara dan kamar mandi yang tertutup namun pondasi
rumah masih dengan kayu, lantai beralaskan tanah, beratap genteng dan asbes.
"Emak Empat hanya memungut barang bekas di sekitar lingkungan rumah
dikarenakan usia dan kondisi fisik sudah menurun," katanya.
Dari
asesmen juga diketahui bahwa keluarga ini belum mendapat bantuan sosial.
Kemensos mendatangkan petugas Disdukcapil untuk membantu pembuatan e-KTP dan
Kartu Keluarga yang selanjutnya diajukan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) untuk bisa mendapatkan program pemerintah.
Untuk
membantu meringankan kebutuhan sehari-hari, tim Kemensos memberikan bantuan
ATENSI berupa kebutuhan dasar (beras, minyak goreng, sarden, kornet,
kecap, telur). Kebutuhan nutrisi berupa buah, madu, kurma, ayam, biskuit, dan
wafer. Bantuan sandang berupa kain, daster, kerudung, pakaian dalam, dan
sandal.
Kelengkapan
kebersihan diri yakni sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, sabun cuci baju,
sabun cuci piring, dan shampoo. Sarana kamar berupa sprei dan selimut
Untuk
memastikan kesehatannya, tim membawa Emak Empat ke Rumah Sakit Paru Kabupaten
Karawang. Hasil pemeriksaan menunjukkan, tekanan darah tinggi mencapai 150/90.
Gula darah dan asam urat masih dalam batas normal. Emak diberikan obat dan
vitamin untuk pemulihannya.