Sembako Kemensos Hadir di Bandung Barat
BANDUNG BARAT (15 Juni
2020) - Pandemi COVID-19 di Indonesia tidak hanya berdampak bagi kesehatan masyarakat, namun
juga mengakibatkan roda perekonomian lumpuh. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh
sektor usaha, namun juga dirasakan warga masyarakat. Pabrik yang tutup, sekolah
yang belum aktif, serta menurunnya pesanan bagi konveksi harian, terbatasnya
layanan bagi ojek online, otomatis berimbas pada perekonomian perorangan. Hal
ini yang dialami oleh warga di Desa Tanimulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten
Bandung Barat. Melihat kondisi tersebut, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial
Edi Suharto tergerak langsung meninjau lokasi serta memberikan bantuan.
"Seperti
kita lihat, ternyata dampak corona ini berantai. Sehingga Kemensos berupaya,
selain adanya PKH dan BPNT yang diperluas,maka kita juga memperluas jangkauan.
Salah satunya dengan menyalurkan bansos Kemensos Hadir bagi warga terdampak COVID-19 yang belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali," jelas Edi saat
diwawancara.
Sebanyak
2000 paket Bantuan Sosial Kemensos Hadir
diberikan kepada warga terdampak COVID-19 di dua lokasi, yaitu Desa Tanimulya
dan Desa Karyawangi, masing-masing sebanyak 1000 paket disalurkan. Bansos berisi
beras, minyak goreng, mi instan, dan ikan kaleng.
"Tujuan
bansos Kemensos Hadir ini adalah supaya bantuan dapat menyentuh semua lapisan
masyarakat terdampak, tanpa terkecuali. Dimana kriterianya bahwa warga tersebut
diluar DTKS, belum pernah mendapat bantuan PKH dan BPNT. Dimana pendataan mirip
DTKS yaitu bottom up, berasal dari
bawah. Lurah dapat menunjukkan nama, NIK dan alamat domisili, lalu kita
verifikasi kemudian memberikan bantuan kepada mereka" lanjut Edi.
Warga
di desa Tanimulya dan Desa Karyawangi
banyak perekonomiannya terdampak pandemi COVID-19 berdasarkan hasil
pendataan RT, RW dan TKSK setempat. Warga dimaksud belum pernah mendapatkan
bantuan, baik dari pemerintah pusat maupun dari daerah. Pekerjaan sehari-hari
warga adalah buruh pabrik, buruh harian, usaha bengkel, ojek online, pedagang
harian, dan asisten rumah tangga.
Seperti
yang disampaikan oleh Uus Kustiwa, Ketua RW 006, Desa Tanimulya sangat
berterima kasih telah diberikan bantuan sembako ini untuk warganya yang
terdampak COVID-19.
"Dampak COVID-19 sangat terasa sekali,karena
sebagian warga di RW 006 adalah buruh tani, buruh bangunan, buruh harian, ojek online, pedagang kecil. Bantuan ini
sangat bermanfaat bagi mereka yang terdampak langsung karena kehilangan
pekerjaannya. Mudah mudahan ini bisa mencukupi ekonomi mereka", jelas Uus.
Hampir
4 bulan sekolah tidak aktif dan menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ), membuat Dayat (70) tidak ada pendapatan harian. Dayat sehari-hari
menjajakan makanan di salah satu sekolah di Desa Tanimulya. Sehingga saat
diberikan bantuan, Dayat terharu dan berterimakasih masih ada perhatian dari
Kementerian Sosial bagi keluarganya.
"Pekerjaan sehari hari abah (Dayat) berdagang di sekolahan. Sekarang sudah lama tidak berdagang, sudah 4 bulan tidak ada penghasilan dan menganggur. Sehari hari yang ada saja yang dimakan, abah (Dayat) merasakan benar nikmatnya dapat bantuan sembako ini" ujar Dayat.
Hal
yang sama dirasakan juga oleh Yayan yang sehari-hari menjadi buruh konveksi
harian. Selama 4 bulan ini, tidak ada pesanan yang masuk dan tidak ada
pendapatan. Sehingga bantuan sembako Kemensos Hadir sangat membantu untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
"Mudah
mudahan bantuan ini banyak membantu saya dan keluarga, mudah mudahan menjadi
berkah, Terima Kasih Kementerian Sosial," kata Yayan.
Menjelajahi
gang sempit dan masuk ke kampung, Edi Suharto bersama Ibu Oom Komariah Suharto
menemui sekaligus memberikan bansos Kemensos Hadir untuk ibu Euis (70) yang
menderita stroke sejak 8 bulan yang lalu dan sudah tidak memiliki suami. Di
umur yang semakin tua ia hanya bisa sedikit berbicara ketika orang lain ajak
berbicara dan sehari-hari hanya bisa beraktivitas di kursi roda. Euis dan
keluarganya sangat berterima kasih mendapat bansos sembako tersebut.
"Terima
kasih sudah diberikan bantuan, mudah mudahan bermanfaat untuk sekeluarga,"
ucap keluarga Ibu Euis.
Turut
mendampingi Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial pada acara tersebut Direktur
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, Direktur Kepahlawanan, Keperintisan,
Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial, Tenaga Teknis Direktorat PSPKKM, Kabag
OHH, Kasubdit TMPNU, MPN dan TMPN Ditjen Dayasos.