Suasana Akrab dan Cair Warnai Kunker Spesifik Komisi VIII di Pandeglang

Suasana Akrab dan Cair Warnai Kunker Spesifik Komisi VIII di Pandeglang
Penulis :
Koesworo Setiawan

Komisi VIII dukung dan apresiasi terobosan Kemensos terkait pendirian lumbung sosial di kawasan bencana


PANDEGLANG (21 Januari 2022) - Suasana cair dan akrab kental mewarnai kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi VIII DPR RI di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten (21/01). Meskipun kehadiran para legislator merupakan agenda resmi, namun tidak mengurangi suasana dekat dan hangat.


Dalam sesi seremoni penyampaian sambutan, joke-joke segar mencairkan suasana. Saat sesi pengecekan bantuan pun,  Wakil Ketua Komisi VIII Tb Ace Hasan Syadzily yang memimpin rombongan legislator, berbincang lepas dengan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.


Kunker Spesifik Komisi VIII DPR ke Kabupaten Pandeglang mengambil tema Kesiapsiagaan Bencana. Dalam pernyataannya, Ace Hasan menyatakan apresiasi dan dukungan Komisi VIII terhadap terobosan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang merealisasikan lumbung sosial di kawasan bencana, termasuk di Kabupaten Pandeglang.


Ace menyatakan, lumbung sosial merupakan solusi yang patut didukung untuk memastikan warga tetap mendapatkan dukungan terhadap kebutuhan sosial selama bencana terjadi. “Lumbung sosial ini penting untuk memastikan warga yang terputus akses transportasinya, tetap mendapatkan dukungan terhadap kebutuhan sosialnya,” katanya di Pandeglang (21/01).


Dalam analisanya, Ace menyatakan, keberadaan lumbung sosial di Pandeglang perlu ditambah. Alasannya karena akses di Pandeglang tidak mudah antara satu dengan wilayah lain. “Di Kecamatan Sumur, misalnya, menurut saya setidaknya minimal tiga lumbung sosial. Sebab, akses dari Sumur ke Pandeglang itu jauh dan tidak mudah,” katanya.


Komisi VIII memastikan akan memberikan dukungan dalam penguatan lumbung sosial, baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Kami pastikan DPR akan memberikan dukungan,” kata Ace.


Senada dengan Ace, Pepen Nazaruddin menyatakan Kemensos mendorong Pemkab Pandeglang untuk mendirikan lumbung sosial. Sejauh ini, Pemkab Pandeglang telah menentukan 7 lokasi untuk lumbung sosial.


“Dari tujuh lokasi lumbung sosial, sebanyak dua sudah didirikan dengan dukungan APBD. Sementara Ibu Bupati mengusulkan lagi lima dengan didukung APBN. Kemensos sedang mengkaji usulan tersebut, dan dalam waktu secepatnya akan kami berikan respon,” kata Pepen.


Pada kesempatan tersebut, secara simbolik diserahkan bantuan sebesar Rp249.614.377. Yakni berupa bantuan sembako 500 paket dan bantuan lumbung sosial.


Lumbung sosial menjadi salah satu kebijakan umum Mensos dalam membantu kelangsungan hidup masyarakat yang terkena dampak bencana. Pendirian lumbung sosial sangat bergantung pada kondisi geografis dan kebutuhan daerah. 


Oleh karena itu, kata Mensos, pendekatannya bukan lagi administratif melainkan lebih ke kondisi geografis, yakni di area yang memang rawan bencana. Lumbung sosial tidak hanya berisi kebutuhan logistik dan makanan, namun juga beberapa kebutuhan yang menopang kelangsungan kehidupan sosial masyarakat terdampak bencana. 


Selain berisi bahan makanan, juga disiapkan di antaranya genset, bahan bakar, perahu karet, penjernih air, pompa air, tenda, dan kebutuhan bahan pokok.


Dengan ketersediaan bahan kebutuhan sosial, maka warga di daerah rawan bencana yang terputus aksesnya, tetap bisa bertahan hidup dalam waktu tertentu, sambil menunggu bantuan datang. Kemensos mempersilahkan pemerintah daerah untuk menentukan titik koordinat lumbung sosial. 


Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

نشر :