Telpon 171, Disabilitas Netra Dapat Tongkat Canggih dan Modal Usaha dari Kemensos
Penulis :
Rizka Surya Ananda
Penerjemah :
Rizka Surya Ananda/Karlina Irsalyana
MUSI RAWAS UTARA (8 Februari 2024) – Seorang penyandang disabilitas netra asal Musi Rawas Utara, Busro (55), mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial melalui Sentra Budi Perkasa di Palembang. Bantuan yang diterima berupa tongkat penuntun adaptif (TPA) 0dengan teknologi mutakhir serta bantuan penambahan modal usaha.
Busro menghubungi command center milik Kementerian Sosial di nomor 171 atas saran seorang rekannya di Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Riau. Ia mengalami kebutaan akibat kegagalan operasi katarak. Selanjutnya Busro harus bergantung kepada orang lain saat bekerja. Sehari-hari, Busro bekerja serabutan seperti tukang pijat, menjual pulsa dan menjual tabung gas. Pendapatannya dari pijat tidak menentu karena lokasi tempat tinggal agak jauh dari jalan raya, sedangkan penjualan tabung gas sudah terhenti karena kehabisan modal.
Kepala Sentra Budi Perkasa Gini Toponindro mengatakan pihaknya merespon aduan Busro dengan melakukan asesmen dan intervensi sesuai kebutuhannya. “Dari hasil asesmen diketahui Pak Busro ini bekerja sebagai tukang pijat, tapi kemana-mana membutuhkan bantuan istrinya. Makanya kami berikan tongkat penuntun adaptif atau TPA yang canggih ” kata Gini Toponindro, Rabu (7/2). Tongkat ini selain gampang dilipat oleh penggunanya, juga sangat canggih karena dilengkapi alarm bahaya yang bisa mendeteksi adanya genangan air, kobaran api serta kebocoran gas.
Dikatakan Gini, Kemensos juga menyalurkan bantuan Assistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa penambahan dan pengembangan modal usaha kios pulsa dan tabung gas elpiji. Selain ATENSI, Busro juga terdata sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau sembako.
Sebelumnya, pada 2010, Busro mengalami kecelakaan yang menyebabkan penglihatannya terganggu. Ia sempat berobat dan mengikuti operasi katarak pada 2016, namun operasinya gagal dan menyebabkan kebutaan total. Sejak saat itu, ia berhenti menjadi petani dan lebih banyak di rumah. Untuk itu, bantuan tongkat canggih dan modal usaha dari Kemensos sangat membantu Busro untuk meningkatkan kesejahteraannya, terutama saat ini Busro masih memiliki anak usia sekolah yang harus dibiayai.
“Saya keluarga besar mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah memberikan tongkat sensor dan bantuan usaha untuk kami sekeluarga. Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat dan saya bisa mandiri seperti teman-teman penyandang disabilitas lainnya,” ujar Busro saat menerima bantuan dari Kemensos.
نشر :