Terima Bantuan Banjir di Bangkalan, Bupati Ra Latif: Terima Kasih Atas Perhatian Ibu Mensos Bagi Warga di Desa Blega
Penulis :
Biro Humas
BANGKALAN (6 Desember 2021) – Kementerian Sosial merespon bencana banjir yang melanda Desa Blega, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur dengan mengirimkan bantuan bagi warga korban bencana.
Pada Jumat (3/11) turun hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan air sungai Blega meluap dan menerjang permukiman masyarakat. Saat ini banjir mulai surut dan aktivitas masyarakat setempat berangsur normal.
Kemensos mengirimkan bantuan logistik buffer stock dari gudang Provinsi sebanyak 60 lembar matras, 60 paket kids ware, 50 paket food ware, 250 paket makanan anak, 50 lembar tenda gulung, 60 pcs selimut merah, 30 pcs kasur merah, dan 50 paket family kids, total Rp 128.631.590.
Juga, disalurkan bantuan paket sembako sebanyak 1.182 paket total Rp 200 juta, snack 30 Pak Rp 600 ribu, total seluruh bantuan Rp 329.231.590.
Selain itu, Kemensos melalui Tim Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Taruna Siaga Bencana dan Dinas Sosial terus mengawal untuk penyaluran bagi warga yang terdampak bencana banjir di lokasi tersebut.
Tanpa mengenal lelah, Menteri Sosial Tri Rismaharini pun langsung mengunjungi lokasi bencana di Bangkalan dan menyerahkan berbagai paket bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana banjir tersebut.
Sebelumnya, Mensos mengunjungi dan menyalurkan bantuan kepada warga dan pengungsi yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru kendati harus menembus hujan abu dan medan darat yang sangat berat.
Dari berbagai paket bantuan sosial yang disalurkan oleh Kemensos tersebut, merupakan salah satu wujud nyata Negara Hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama pada saat kondisi bencana alam.
Di tempat terpisah, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif), menyatakan, mengapresiasi kunjungan Mensos ke lokasi banjir yang cukup sulit yaitu setinggi dada orang dewasa.
“Setiap tahun di sini mengalami banjir karena agak cekungan, sehingga butuh perhatian khusus dan sudah dilakukan normalisasi tetapi belum maksimal dan perlu diupayakan normalisasi di sisi utara,” kata Ra Latif.
Kunjungan Mensos, kata Ra Latif, merupakan bentuk perhatian terhadap masyarakat Blega dan ke depan semoga ada program khusus untuk penanganan jangka panjang berupa memperbanyak embung-embung.
“Alhamdulillah sebanyak 1.128 warga korban bencana banjir telah menerima bantuan dari Mensos berupa sembako, terutama bagi warga yang paling parah di Desa Blega,” pungkas Ra Latif.
Pada Jumat (3/11) turun hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan air sungai Blega meluap dan menerjang permukiman masyarakat. Saat ini banjir mulai surut dan aktivitas masyarakat setempat berangsur normal.
Kemensos mengirimkan bantuan logistik buffer stock dari gudang Provinsi sebanyak 60 lembar matras, 60 paket kids ware, 50 paket food ware, 250 paket makanan anak, 50 lembar tenda gulung, 60 pcs selimut merah, 30 pcs kasur merah, dan 50 paket family kids, total Rp 128.631.590.
Juga, disalurkan bantuan paket sembako sebanyak 1.182 paket total Rp 200 juta, snack 30 Pak Rp 600 ribu, total seluruh bantuan Rp 329.231.590.
Selain itu, Kemensos melalui Tim Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Taruna Siaga Bencana dan Dinas Sosial terus mengawal untuk penyaluran bagi warga yang terdampak bencana banjir di lokasi tersebut.
Tanpa mengenal lelah, Menteri Sosial Tri Rismaharini pun langsung mengunjungi lokasi bencana di Bangkalan dan menyerahkan berbagai paket bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana banjir tersebut.
Sebelumnya, Mensos mengunjungi dan menyalurkan bantuan kepada warga dan pengungsi yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru kendati harus menembus hujan abu dan medan darat yang sangat berat.
Dari berbagai paket bantuan sosial yang disalurkan oleh Kemensos tersebut, merupakan salah satu wujud nyata Negara Hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama pada saat kondisi bencana alam.
Di tempat terpisah, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif), menyatakan, mengapresiasi kunjungan Mensos ke lokasi banjir yang cukup sulit yaitu setinggi dada orang dewasa.
“Setiap tahun di sini mengalami banjir karena agak cekungan, sehingga butuh perhatian khusus dan sudah dilakukan normalisasi tetapi belum maksimal dan perlu diupayakan normalisasi di sisi utara,” kata Ra Latif.
Kunjungan Mensos, kata Ra Latif, merupakan bentuk perhatian terhadap masyarakat Blega dan ke depan semoga ada program khusus untuk penanganan jangka panjang berupa memperbanyak embung-embung.
“Alhamdulillah sebanyak 1.128 warga korban bencana banjir telah menerima bantuan dari Mensos berupa sembako, terutama bagi warga yang paling parah di Desa Blega,” pungkas Ra Latif.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
نشر :