Terima Bantuan Kewirausahaan dari Kemensos, SA dan SY Tak Bisa Sembunyikan Rasa Haru
Penulis :
Humas Balai Baturraden
Editor :
David
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
Ungaran (3 September 2021) - SA (24 tahun) tidak menyangka bahwa keinginannya untuk bekerja kembali didukung oleh Kementerian Sosial RI melalui bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang diberikan kepadanya.
SA adalah korban penyalahgunaan NAPZA binaan Balai Satria Baturraden dan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) At Tauhid Semarang. Adapun bantuan ATENSI berupa alat high pressure washer (steam cuci kendaraan) senilai Rp 1.749.000,00 diserahkan secara langsung oleh Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini bersama Anggota Komisi VIII DPR RI, Buchori di Rumah Dinas Bupati Semarang.
Begitu pula SY (31) yang juga memperoleh bantuan ATENSI berupa tenda angkringan, wajan, kompor gas, dan tabung elpiji senilai Rp 1.415.000,00 guna mendukung usahanya berjualan roti bakar yang sudah berjalan selama lebih kurang dua tahun.
SY adalah korban penyalahgunaan NAPZA binaan Balai Satria Baturraden dan Yayasan Cinta Kasih Bangsa Ungaran yang telah usai menjalani rehabilitasi. Ia adalah seorang ibu dari dua orang anak yang suaminya juga mengalami permasalahan serupa. Ia telah usai menjalani program rehabilitasi dan memperoleh pelatihan kewirausahaan sesuai hasil asesmen pekerja sosial hingga akhirnya membuka usaha.
SA mengaku senang memperoleh bantuan ATENSI dan tidak menyangka jika ia akan memperolehnya.
"Saya memang berniat untuk membuka usaha cuci motor setelah selesai rehab. Sebelumnya saya bekerja membantu om dan sekarang saya memperoleh bantuan seperti ini. Terima kasih sekali untuk Kementerian Sosial," kata SA.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh SY. Ia merasa sangat bersyukur memperoleh bantuan ini.
"Alhamdulillah. Terima kasih. Sebenarnya peralatan jualan saya banyak yang rusak. Tenda jualan saya juga banyak yang bolong-bolong. Saya sangat senang. Sekali lagi terima kasih, " ucap SY yang tidak bisa menyembunyikan rasa harunya.
Kepala Balai Satria Baturraden, Darmanto menyampaikan bahwa bantuan kewirausahaan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian korban penyalahgunaan NAPZA agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keluarganya.
"Bantuan ATENSI kewirausahaan merupakan bagian agar mereka dapat hidup mandiri. Mereka punya kehidupan dan juga keluarga yang harus ditanggung hidupnya," kata Darmanto.
Adapun pelatihan vokasional dan bantuan kewirausahaan merupakan salah satu komponen dari program ATENSI dimana programnya yaitu berbasis keluarga, komunitas, dan residensial. Selain itu kemandirian menjadi salah satu hal yang mendukung proses pemulihan dari ketergantungan Napza.
Pada kesempatan ini, Kementerian Sosial melalui Balai Satria Baturraden memberikan bantuan ATENSI kepada 13 orang Penerima Manfaat (PM) dengan total bantuan Rp 24.700.000,00 dan bantuan kebutuhan dasar (makanan, pakaian, dan vitamin) untuk 33 orang senilai Rp 62.700.00,00. Total bantuan yang disalurkan sejumlah Rp 87.400.000,00.
نشر :