Tiga Balai Kemensos Tangani Anak Disabilitas Korban Kekerasan di Sukabumi
Penulis :
Biro Humas
SUKABUMI (7 Desember 2021) – Usai kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Jumat (3/12) ke rumah anak korban kekerasan berinisial O di Sukabumi, tiga Balai Kementerian Sosial yaitu Balai Phala Martha Sukabumi, Balai Melati Jakarta, dan Loka Kahuripan Sukabumi bekerja sama menjemput O dan kakeknya untuk mendapatkan layanan di Balai Melati Jakarta, Minggu (5/12).
Kepala Balai "Melati" Jakarta, Romal Sinaga mengatakan pihaknya menyambut baik O dan kakeknya menempati Balai.
"Kami akan memberikan pembinaan, perawatan dan terapi sensorik rungu wicara bagi O," kata Romal.
Layanan tersebut diberikan berdasarkan hasil asesmen kebutuhan yang telah dilakukan oleh Pekerja Sosial gabungan ketiga Balai.
Turut hadir Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Perwakilann Kecamatan Tegalbuleud, Pihak Desa Buniasih, Ketua KPAID, Dinas Sosial Kab. Sukabumi yang diwakili oleh TKSK, DPC PDIP, dan Ormas Gasak.
Bantuan ATENSI Menyeluruh
Kepala Balai Phala Martha Sukabumi, Cup Santo, menyampaikan bahwa selain kepada korban (O), Tim Pekerja Sosial melakukan asesmen kepada anggota keluarganya sebagai lingkungan terdekat O yakni sang kakak (T).
Hasil asesmen tim Pekerja Sosial menemukan bahwa T mengalami gangguan penyakit kulit menahun yang menular kepada kedua anaknya. Sementara sang suami yang bekerja sebagai buruh harian lepas tidak mampu membiayai pengobatan keluarganya.
Pekerja Sosial Balai Phala Martha Sukabumi, Kusman, menyampaikan bahwa sang anak pertama mengalami hambatan perkembangan fisik. Adapun pengobatan terkendala oleh terblokirnya Kartu BPJS Kesehatan karena tunggakan bertahun-tahun.
“Kemensos akan bersinergi dengan semua pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik bagi T dan juga keluarganya,” kata Kusman.
Dengan demikian diputuskan seluruh anggota keluarga T beserta dua anak juga akan mendapatkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yakni fasilitasi untuk pengobatan penyakit kulit T dan anaknya, bantuan kewirausahaan dagang warung dan jualan buah kelapa untuk T dan sang suami.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Kepala Balai "Melati" Jakarta, Romal Sinaga mengatakan pihaknya menyambut baik O dan kakeknya menempati Balai.
"Kami akan memberikan pembinaan, perawatan dan terapi sensorik rungu wicara bagi O," kata Romal.
Layanan tersebut diberikan berdasarkan hasil asesmen kebutuhan yang telah dilakukan oleh Pekerja Sosial gabungan ketiga Balai.
Turut hadir Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Perwakilann Kecamatan Tegalbuleud, Pihak Desa Buniasih, Ketua KPAID, Dinas Sosial Kab. Sukabumi yang diwakili oleh TKSK, DPC PDIP, dan Ormas Gasak.
Bantuan ATENSI Menyeluruh
Kepala Balai Phala Martha Sukabumi, Cup Santo, menyampaikan bahwa selain kepada korban (O), Tim Pekerja Sosial melakukan asesmen kepada anggota keluarganya sebagai lingkungan terdekat O yakni sang kakak (T).
Hasil asesmen tim Pekerja Sosial menemukan bahwa T mengalami gangguan penyakit kulit menahun yang menular kepada kedua anaknya. Sementara sang suami yang bekerja sebagai buruh harian lepas tidak mampu membiayai pengobatan keluarganya.
Pekerja Sosial Balai Phala Martha Sukabumi, Kusman, menyampaikan bahwa sang anak pertama mengalami hambatan perkembangan fisik. Adapun pengobatan terkendala oleh terblokirnya Kartu BPJS Kesehatan karena tunggakan bertahun-tahun.
“Kemensos akan bersinergi dengan semua pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik bagi T dan juga keluarganya,” kata Kusman.
Dengan demikian diputuskan seluruh anggota keluarga T beserta dua anak juga akan mendapatkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yakni fasilitasi untuk pengobatan penyakit kulit T dan anaknya, bantuan kewirausahaan dagang warung dan jualan buah kelapa untuk T dan sang suami.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
نشر :