Veri-vali Data Disabilitas di Bali, Kemensos Pastikan Tepat Sasaran
DENPASAR (3 Maret 2021) - Kementerian Sosial
RI melalui Balai Disabilitas "Mahatmiya" Bali memverifikasi, memvalidasi
(Veri-vali) dan meng-asesmen data sasaran Asistensi Rehabilitasi Sosial
(ATENSI) di seluruh Kabupaten/ Kota di Provinsi Bali.
Data
yang berhasil diveri-vali 1.387 penyandang disabilitas yang tersebar di dua
belas Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), yaitu 178 orang dan berdasarkan jenis
data individu sebanyak 1.209 orang.
Kepala
Balai Disabitas Mahatmiya Bali, Sutiono, menyatakan, tujuan veri-vali data
untuk keakuratan data yang melibatkan berbagai pihak, mulai Dinas Sosial
(Dinsos), Kelurahan/Desa atau Kecamatan, tokoh masyarakat, Pendamping
Disabilitas, serta LKS di seluruh Provinsi Bali.
"Dengan
menerjumkan sembilan tim ke langsung lapangan, akan didapatkan data sasaran
ATENSI yang lebih akurat dan tepat sasaran," harap Sutiono.
Setiap
tim, kata Sutiono, terdiri dari tiga petugas balai dan dua hingga tiga
pendamping disabilitas yang disesuaikan dengan kondisi wilayah dan jumlah
sasaran veri-vali tersebut.
“Tahap
pertama, digelar 23-25 Maret, Balai menurunkan tiga tim menyasar 110 penyandang
disabilitas di Kabupaten Badung; 62 orang di Kabupaten Tabanan; 257 orang di
Kabupaten Buleleng; serta 91 orang di Kabupaten Klungkung, ” tandas Sutiono.
Tahap
kedua, digelar 29-31 Maret sedang berlangsung tim Veri-vali dan Asesmen
mengunjungi 118 orang di Kota Denpasar; 196 orang di Kabupaten Gianyar; 142
orang di Kabupaten Karangasem; 90 orang di Kabupaten Bangli; serta 324 di
Kabupaten Jembrana.
Kepala
Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Dinsos Kota Denpasar, I Gusti
Lanang Oka, menyambut baik veri-vali dan asesmen Balai Mahatmiya.
"Saya
kira veri-vali sangat penting untuk pembaharuan data mengingat sering ada
perpindahan alamat yang berujung tidak terdistribusinya bantuan sosial (bansos)
dengan baik kepada Penerma Manfaat (PM)," ungkap Lanang.
Dari
hasil veri-vali dan asesmen tersebut, akan menjadi dasar dalam pemberian
layanan langsung yang menjadi komponen ATENSI, yaitu dukungan pemenuhan hidup
layak, perawatan dan pengasuhan sosial, dukungan keluarga, terapi (fisik, mental,
psikososial, spiritual), kewirausahaan dan pelatihan vokasional, bantuan dan
asistensi sosial serta dukungan aksesibilitas.
Dari
salah satu komponen di atas, dukungan pemenuhan hidup layak bisa dalam
memberikan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, gizi makanan, pakaian yang
bersih, tempat tinggal sementara yang aman, pemenuhan identitas diri dan akses
layanan kesehatan dan pendidikan.
Layanan
sosial, berupa pelatihan keterampilan dan kewirausahaan seperti Rumah Produksi
dan Artne Coffee. Di sana, bisa belajar mengolah dan memilih biji kopi,
membedakan aroma berdasarkan jenis kopi, menyangrai hingga mengemas kopi.
bahkan,
di Artne Coffee bisa mempelajari profesi barista, mulai dari meracik, membuat
dengan mesin bertekanan tinggi, menyajikan kepada kepada pelanggan, hingga
bertransaksi menggunakan aplikasi kasir.
Kedua
tempat tersebut sebagai bagian dari Sentra Kreasi ATENSI (SKA) yang telah hadir
dan terus dikembangkan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.
Biro Hubungan
Masyarakat
Kementerian Sosial RI