JAWA BARAT (2 September 2020) – Kementerian Sosial sebagai salah satu leading sector dalam penanganan kemiskinan terus meluncurkan bantuan bagi masyarakat terdampak COVID-19 di berbagai wilayah. Hal ini dilakukan sesuai arahan Presiden tentang percepatan pemulihan ekonomi melalui penyaluran bantuan sosial secara masif dan meluas.
Penasihat Dharma Wanita Kementerian Sosial Grace Batubara menyalurkan bansos sembako Kemensos Hadir sebanyak 3000 paket. Paket sembako berisi beras, telur, minyak goreng, mi instan, ikan kaleng, kecap, susu, dan kacang hijau.
“Kami datang dan hadir untuk memberikan bantuan berupa sembako kepada mereka yg membutuhkan dan yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Dengan keadaan pandemi yang sedang berlangsung ini, tidak hanya negara kita yang terkena tetapi seluruh dunia mengalami. Jadi disinilah peran dan kehadiran pemerintah pusat khususnya Kemensos memberikan perhatian kemanusiaan, salah satunya dengan memberikan bantuan sembako ini", jelas Grace Batubara.
Agenda penyaluran dilaksanakan di 2 lokasi yakni Kabupaten Garut dan Kabupaten Indramayu. Sebanyak 1.000 paket sembako Kemensos Hadir disalurkan di Kabupaten Garut untuk 9 Kecamatan melalui Yayasan Ratnasari Sobari. Sebanyak 2.000 paket sembako Kemensos Hadir diperuntukkan bagi 5 Kecamatan di Kabupaten Indramayu, yang disalurkan melalui Yayasan Istana Yamin.
Selanjutnya, bantuan akan diberikan kepada warga di sekitar Yayasan, atau warga binaan Yayasan tersebut yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah daerah maupun pusat. Bantuan ini diperuntukkan bagi tukang cukur, guru ngaji, tukang bangunan, buruh serabutan, ibu rumah tangga, dan juga para lansia yang sudah tidak bekerja.
Kedatangan Ibu Grace juga diterima sangat baik oleh Ketua Yayasan Istana Yasmin di Kabupaten Indramayu.
“Hari ini adalah hari yang spesial bagi Yayasan Istana Yasmin. Karena hari ini kami mendapatkan support yang luar bisa dari Kemensos, khususnya Ibu Grace yang telah datang dan memberi bantuan. Terima kasih kepada Ibu Grace dan Pak Juliari. Ini merupakan sumbangsih nyata kepada kami sebagai penggiat sosial,” ucap Hasanuddin Zaenurohman, Ketua Yayasan Istana Yasmin.
Datangnya COVID-19 ini tidak hanya melumpuhkan aspek kehidupan saja, namun juga semua elemen masyarakat merasakan perekonomian terasa sangat sulit.
Salah satu penerima bansos sembako Ibu diah (63 tahun) seorang ibu rumah tangga yang suaminya bekerja sebagai buruh serabutan. Ia sangat senang menerima bantuan dari pemerintah ini.
“Saya senang dan bersyukur mendapatkan bantuan ini. Bantuan ini akan saya pergunakan untuk keperluan rumah tangga. Semoga pandemi COVID-19 ini segera berakhir dan kembali seperti biasa,” kata Ibu Diah.
Pandemi COVID-19 juga melumpuhkan sebagian besar pedagang yang memiliki penghasilan harian. Ibu Mujayana, salah satu pedagang di sekitar Yayasan Istana Yasmin sangat merasakan akibat pandemi COVID-19.
“Selama ini saya belum pernah mendapatkan bantuan. Jadi saya sangat gembira, bersyukur dan berterima kasih kepada Kementerian Sosial. Sehari-sehari saya berjualan di sekitar Yayasan Istana Yasmin, tetapi semenjak pandemi COVID-19 saya sudah tidak berjualan selama 4 bulan,” jelas Bu Mujayana.
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Grace Batubara juga menyempatkan diri mengunjungi langsung penerima bantuan sosial. Bahkan, beliau juga mengunjungi salah satu anak yang kesulitan sarana pembelajaran jarak jauh. Orang tua anak tersebut berpenghasilan tidak menentu dan selama pandemik COVID-19 lebih banyak menganggur. Sehingga tidak dapat membelikan sarana belajar secara daring bagi anaknya yang duduk di bangku Sekolah Dasar. Grace Batubara memberikan bantuan secara langsung berupa Laptop dan Peralatan sekolah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut anggota Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial Ibu Syifa Asep Sasa, Ibu Magda Sonny Manalu, Ibu Lily Pepen Nazaruddin, Ibu Betty Laode Taufik, Ibu Eka Hotman, Ibu Nina Bambang Mulyadi, Ibu Riris Adi Wahyono, Ibu Warti Sanusi, Tenaga Teknis Menteri bidang Pemberdayaan Sosial Restu Hapsari, Kepala Bagian Umum Setditjen Pemberdayaan Sosial, Kasubdit Potensi Dunia Usaha Direktorat PSPKKM, DWP Kabupaten Garut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Camat Tarogong Kaler, Kepala Desa Jati, Asisten Administrasi Setda Indramayu, DWP Kabupaten Indramayu, Camat Sliyeg, dan Ketua Yayasan Ratna Sobari.