Penulis :
Humas Balai Bahagia Medan
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
MEDAN (25 Agustus 2021) - Intervensi sosial terhadap ZPN, warga miskin terlantar di wilayah Kelurahan Sidorejo, Kota Medan terus dilakukan. Pada hari kedua (23/08/2021), Balai "Bahagia" Medan yang diwakilkan oleh Kepala Balai Lyana Siregar, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tien Septemberiawati dan Penyuluh Sosial Tama kembali mengunjungi rumah kontrakan ZPN.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kedua anak ZPN diketahui telah putus sekolah. Pendekatan pun segera dilakukan oleh tim Balai "Bahagia" Medan agar kedua anak ZPN mau bersekolah kembali. Dari 2 orang anak ZPN, GWN (16 tahun) dan RF (11 tahun), hanya RF yang menerima untuk diberikan akses pendidikan lagi. Sementara GWN masih tidak bersedia melanjutkan pendidikannya dan ingin langsung bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan rekomendasi sebelumnya, diharapkan ZPN dan kedua anaknya mendapatkan layanan residensial. Hal ini dilakukan agar intervensi sosial yang diberikan dapat maksimal. Layanan Dukungan Psikososial (LDP) tetap dilakukan kepada GWN karena berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan serta mengingat usia GWN masih dalam kategori anak dan pendidikan adalah salah satu kebutuhannya. Pendekatan tetap dilakukan kepada GWN untuk mau mendapatkan layanan residensial di dalam balai dan dibukakan akses pendidikan non formal.
Pada hari ketiga (24/08/2021), tim Balai "Bahagia" Medan bersama ZPN dan anaknya RF mengunjungi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yabes di Kota Medan. Adapun tujuan kedatangan untuk mendaftarkan RF pada program kejar paket A. Sesampainya disana, pengelola PKBM Yabes, Tiur Nainggolan menyambut dengan hangat kedatangan tim Balai.
"Sebelumnya salah satu staf Balai "Bahagia" telah menjelaskan duduk perkara dan saya sangat senang jika bisa membantu," kata Tiur.
RF pun langsung didaftarkan oleh tim Balai untuk bisa menerima program kejar paket A. Nantinya, pembelajaran akan dilakukan secara daring dan buku-buku pembelajaran akan dikirimkan langsung kepada RF.
"Untuk seluruh biaya yang dibutuhkan, kita siap untuk memfasilitasinya," ujar Lyana.
Setelah mendaftarkan RF mengikuti sekolah non formal, tim Balai "Bahagia" Medan kembali bergerak ke kontrakan ZPN untuk melakukan pendekatan lagi kepada GWN untuk mau dipindahkan ke Balai dan menerima pelayanan residensial.
ZPN dan kedua anaknya akhirnya berkenan untuk dipindahkan ke Balai "Bahagia" Medan dan akan didampingi oleh Pekerja Sosial dalam pemberian intervensi lanjutan.
Informasi terakhir yang diperoleh dari PKBM Yabes, RF telah didaftarkan secara daring dan telah siap untuk menerima pembelajaran secara daring minggu ini. Tak hanya itu, RF juga akan menerima modul dan buku pelajaran.
"RF akan kita fasilitasi untuk belajar jarak jauh dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Balai," ujar Lyana.
Bagikan :