Penulis :
Humas Balai Paramita Mataram
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
MATARAM (16 September 2021) - Balai “Paramita” menerima kunjungan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka upaya perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia yang telah dipulangkan sebagai Deportan asal Malaysia, yang mana 51 orang diantaranya berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat dan salah satunya mendapatkan pemberdayaan di Balai “Paramita” dengan menjadi instruktur handicraft .
Sebanyak 14 orang yang hadir dalam kunjungan ini, yaitu Asisten Deputi Pemenuhan Hak, Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan Kemenko PMK, Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Koordinator Rehabilitasi Sosial Korban Perdagangan Orang Kementerian Sosial, Direktur Perlindungan dan Pengawasan Kawasan Asia dan Afrika Badan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Nusa Tenggara Barat serta turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala BP2MI Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selain berkunjung untuk melakukan upaya perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia Bermasalah (PMIB) yang telah dipulangkan, rombongan tamu juga meninjau Sentra Kreasi ATENSI (SKA) “Paramita” yang sudah dikenal oleh masyarakat. Rombongan juga berkesempatan melihat inovasi-inovasi yang ada di Paramita.
Kegiatan dilaksanakan di Ruang Pelayanan Publik Balai “Paramita” dan dimulai pukul 15:10 WITA. Ketut Supena dalam sambutannya mengatakan “Suatu kehormatan bagi Balai Paramita mendapatkan kunjungan dari Kemenko Bidang PMK beserta jajarannya. Menjadi suatu energi positif bagi kami untuk dapat menunjukkan secara nyata pelaksanaan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di Balai Paramita, salah satunya bisa kita lihat hasil karya dan inovasi Penerima Manfaat Balai yang memiliki nilai ekonomis dan mampu bersaing di pasaran.” Tutur Supena.
“Balai Paramita sebagai bagian dari representasi Kementerian Sosial senantiasa siap melakukan upaya terbaik bagi permasalahan sosial yang ada di masyarakat khususnya di wilayah NusaTenggara Barat. Selain itu, sesuai arahan Menteri Sosial, kami diarahkan untuk merespon kasus dari berbagai macam klaster, itulah yang dinamakan multilayanan," Imbuh Supena dalam sambutannya.
Selain pertemuan di SKA “Paramita”, rombongan didampingi langsung oleh Kepala Balai dan pejabat struktural melakukan office tour untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh Balai “Paramita” dalam melakukan rehabilitasi sosial, merubah perilaku penerima manfaat dan menumbuhkan kemandirian ekonomi mereka melalui sentra-sentra kewirausahaan. Supena mengawalinya dengan mengunjungi spot terapi vokasional anak mulai dari otomotif, pertukangan, daur ulang dan las. Selanjutnya, rombongan menuju ke area asrama Gunung Pengsong untuk mengetahui pembudidayaan jamur.
Kemudian, Supena juga menunjukkan budidaya ikan nila dan ikan koi di area belakang Balai “Paramita”. Tak berhenti disana, Supena juga mengajak rombongan untuk menuju ke Area Bee Entrepreneurship (budidaya lebah madu), seluruh anggota rombongan yang turut hadir sangat antusias merasakan madu yang dihasilkan oleh lebah “Paramita”.
Selain mengunjungi spot-spot vokasional Balai “Paramita”, Kepala Balai juga mengajak rombongan mengunjungi asrama putri dan bayi untuk sekedar berkomunikasi dengan Penerima Manfaat. Tidak sedikit peserta rombongan yang terharu mendengar kisah PM Putri dan juga kronologi penemuan bayi terlantar tanpa diketahui orang tuanya.
Bagikan :