SENTUL (20 Februari 2020) - Suasana mendung menyelimuti Tagana Training Center di Sentul, Kabupaten Bogor, sejak pagi. Menteri Sosial Juliari P. Batubara hadir untuk memberikan arahan dalam kegiatan Penjenjangan Tagana Madya.

 

Saat Mensos Juliari memberikan sambutan, hujan turun  dengan lebat. Panitia sudah menggeser mikrofon mendekati tempat duduk Mensos di tenda utama.  Namun Mensos memilih maju ke tengah lapangan, dan memberikan sambutan di tengah hujan, disambut sorak Tagana. 

 

Pejabat Eselon l dan II yang mendampingi Mensos Juliari, ikut berdiri di tengah lapangan dengan pakaian basah oleh air hujan. 

 

Dalam sambutannya, Mensos menyatakan kebanggaannya kepada Tagana. Mensos sangat mendukung  peningkatan profesionalitas Tagana  karena peran penting mereka dalam penanggulangan bencana. 

 

"Berapa nyawa yang bisa diselamatkan dengan kehadiran kalian di tengah-tengah lokasi bencana. Oleh karena itu, saya sangat mendukung penguatan Tagana dengan realokasi anggaran untuk penanggulangan bencana," kata Mensos, di Sentul,  Kabupaten Bogor,  Kamis (20/02/2020).

 

Beberapa waktu lalu, Mensos mengajukan efisiensi dan realokasi anggaran tahun 2020 kepada Komisi VIII DPR. Salah satu pos yang mengalami realokasi adalah penanggulangan bencana, dari semula Rp220 miliar, menjadi Rp490 miliar.

 

Terkait dengan sambutan di tengah hujan, Mensos menyatakan merupakan salah satu cara membuktikan kesiapan para penyelenggara negara melayani rakyat dalam situasi apapun. "Jangan sampai kita melayani rakyat sedikit sakit, sedikit-sedikit pilek. Harus siap dalam  kondisi apapun," kata Mensos, disambut sorak Tagana. 

 

Mensos memotivasi Tagana yang bekerja dengan panggilan jiwa, penuh keikhlasan dan pengorbanan. Mensos menyatakan kebanggaannya, karena Tagana menjadi bagian dari usaha besar pemerintah dan masyarakat Indonesia dimana "bencana adalah peristiwa permanen".

 

Taruna Siaga Bencana atau yang lebih kita kenal sebagai Tagana merupakan Relawan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat.  Tagana kini juga berperan aktif dalam proses edukasi tentang kebencanaan bagi masyarakat secara luas serta menjadi salah satu garda terdepan dalam upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.  Hal ini adalah perwujudan dari amanat Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

 

Selanjutnya Mensos Juliari menyatakan, kegiatan Penjenjangan Tagana Madya menjadi ajang dalam menanamkan dan memelihara nilai-nilai kesetiakawanan dan keikhlasan sebagai Relawan dalam Penanggulangan Bencana.

 

"Jadikan peristiwa Penjenjangan Tagana Madya ini menjadi tonggak sejarah dimulainya peningkatan kualitas dan eksistensi peran Tagana yang kekinian, milenial dan selalu lentur mengadaptasi perubahan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Mensos Juliari.

 

Dalam acara ini,  Mensos melihat dari dekat berbagai fasilitas dan alat kelengkapan yang digunakan Tagana dan menunjang tugasnya di lokasi bencana. Mensos juga  menyaksikan demo anggota Tagana saat mereka menangani  berbagai situasi sulit dan darurat, termasuk menolong korban. 

 

Mensos bahkan memerankan sebagai korban yang ditandu dengan sepasang tongkat metal dengan alas terpal. Dan itu bisa dilakukan dengan baik oleh Tagana. 

 

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI