SLEMAN (22 Februari 2020)
- Kementerian Sosial merespon cepat kejadian siswa SMPN 1 Turi, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta yang hanyut di sungai. Setelah tim lapangan melalui Tagana
lebih dulu mendukung penyelamatan dan pencarian korban, siang tadi Menteri
Sosial Sosial Juliari P. Batubara menuju lokasi kejadian.
Dari
kunjungan kerjanya ke Magelang, Mensos Juliari sengaja menambah titik kunjungan
ke Sleman, Yogyakarta. Didampingi Bupati Sleman Sri Purnomo, Mensos langsung
menuju deretan keluarga korban yang masih menunggu kepastian terkait keberadaan
keluarganya, siswi SMPN 1 Turi, Sleman, di Puskesmas Turi, Sleman, Yogyakarta,
Sabtu (22/2/2020) siang.
Sebelum
menuju kamar tempat dirawatnya dua siswi korban peristiwa tersebut, Mensos
Juliari, lebih dulu menyalami deretan keluarga korban yang duduk di kursi
tunggu. Kepada keluarga korban, Mensos Juliari berharap agar keluarga tetap
tabah, sabar dan senantiasa berdoa.
“Tetap
tabah Bu ya, sabar. Kita doakan sama-sama. Mari kita berdoa agar diberikan yang
terbaik,” kata Mensos kepada keluarga korban yang masih menangis. Harapan
serupa juga disampaikannya kepada Prasetyo, ayah dari seorang siswi yang belum
diketahui keberadaannya. Mensos lantas
menuju ke ruang inap di mana tempat dua siswi yang selamat dirawat.
“Saya
mewakili pemerintah datang untuk melihat langsung bagaimana penanganan bencana
tersebut. Dan juga kami berdoa untuk anak-anak yang masih dirawat agar kiranya
segera pulih kembali, agar normal kembali dan dapat beraktivitas seperti sedia
kala,” kata Mensos Juliari.
Didampingi
istri, Grace P. Batubara, kedatangan Mensos selain untuk meninjau langsung
perkembangan terkini terkait peristiwa “Susur Sungai”, Jumat (21/2/2020)
kemarin, juga mengunjungi korban yang dirawat serta keluarga korban lainnya.
Mensos menyampaikan duka mendalam, simpati, sekaligus penyesalannya mengapa
peristiwa menyedihkan ini bisa terjadi.
Kemudian,
Mensos bergerak ke lokasi kejadian “susur sungai”, persis di bibir sungai.
Mensos melihat langsung kondisi terkini sungai tempat ditemukannya beberapa
korban. Mensos menyalami dan memberikan apresiasi serta dukungan kepada Tim SAR
gabungan instansi terkait yang terus bekerja menemukan korban yang masih dalam
pencarian.
“Terima
kasih ya semuanya ya. Semangat terus semangat!” kata Mensos, didampingi Dirjen
Rehsos Edi Suharto, dan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
(PSKBA) Rahmat Kusnadi. Rombongan kemudian bergerak ke rumah keluarga korban
meninggal dunia dan bertemu dengan orangtua korban. Mensos menyampaikan bela
sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.
Yang
pertama dikunjungi adalah keluarga Nur Azizah (kelas 8A/Perempuan/15 tahun),
warga Kembangarum Rt.2 Rw.30, Desa Donokerto, Kecamatan Turi. Kemudian Lathifa
Zulfaa (kelas 8B/Perempuan/15 tahun), dengan alamat Kembangarum Rt.4 Rw.33,
Desa Donokerto, Kecamatan Turi.
Kepada
ahli waris korban, Mensos menyerahkan santunan ahli waris bagi korban yang
meninggal 8 jiwa senilai Rp120 juta. Sementara dua orang yang belum diketahui
keberadaannya masih menunggu hasil pencarian korban.
“Santunan
dari Kemensos sebsar Rp15 juta perkorban meninggal. Korban yang luka biayanya
ditanggung pemerintah daerah sepenuh hingga bisa di pulangkan ke rumah masing-masing,”
kata Mensos.
Mensos
juga mendapat informasi masih ada korban yang belum ditemukan. “Kita semua
berdoa supaya segera ditemukan dan keluarga segera mendengar berita terhadap
anak-anak kesayangannya tersebut,” kata Mensos.
Ia
berharap penyebab peristiwa tersebut bisa diungkap secara menyeluruh. “Karena
ada nyawa yang hilang tentu harus ada investigasi. Kenapa hal ini terjadi.
Apakah ada unsur kelalaian misalnya dan sebagainya,” katanya.
Dalam
memberikan dukungan terhadap penangan kejadian ini, Kemensos sudah mengambil
langkah di antaranya koordinasi dengan TIM Gabungan di POSKO AJU dan Lapangan;
assessment berupa pendataan dan perbaruan data; pendirian dapur umum untuk
pelayanan kebutuhan makanan bagi relawan.
Sumber
daya yang diperbantukan berupa mobil RTU 3 Unit, mobil DUMLAP 1 unit, genset 1
unit, lampu tembak 1000 W (4 unit ). Kemudian sumber daya personel berupa Forum
Komunikasi (FK) Tagana Kota Yogyakarta (24 personel), FK Tagana Kab Sleman (30
personel); FK Tagana Kab Bantul (4 personel); FK Tagana DIY (11 personel), dan
TIM Layanan Dukungan Psikososial.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI