GRESIK (2 Februari 2020) - Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung menghadiri "Acara Launching Program Sembako dan Kunjungan
ke Elektronik Warung Gotong
Royong (e-Warong)" di Kabupaten Gresik Pada
tanggal 2 Februari 2020. Pada kesempatan tersebut, Dirjen PFM
mengunjungi tiga e-Warong, yaitu e-Warong Munrofingah, e-Warong Barokah Erlina,
dan e-Warong Abdul Latif.
Dalam kunjungannya, Dirjen PFM didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Sukesi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik, Sentot
Supriyohadi, Kepala Sub Direktorat Bantuan Stimulan Sosial dan
Penataan Lingkungan Direktorat PFM Wilayah III, Mangara Simanjuntak, serta perwakilan BNI.
Dalam kunjungan di ketiga e-Warong tersebut, Dirjen PFM menyampaikan bahwa terdapat pengembangan
Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) menjadi Program Sembako. Ia memastikan dana Program
Sembako sebesar Rp150.000,- sudah diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui kartu KKS dan dapat ditransaksikan menggunakan melalui mesin
EDC. “Bantuan pangan yang awalnya sebesar Rp110.000 hanya
dapat dibelanjakan beras dan telur, namun sekarang ditingkatkan menjadi
Rp150.000 dan bahan pangan yang dapat dibeli ditambahkan diantaranya, daging sapi, ayam, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan,” kata Dirjen PFM.
Pada Program Sembako, bahan pangan tambahan yang disediakan oleh e-Warong tersebut
diharapkan berasal dari produksi lokal masyarakat sekitar. Hal ini dimaksudkan
agar ekonomi masyarakat lokal juga dapat bergerak.
Dirjen PFM menjelaskan bahwa bantuan program Sembako yang diberikan kepada
KPM harus dibelanjakan hingga habis untuk kebutuhan setiap bulannya. “Jika
selama tiga bulan berturut-turut KPM tidak melakukan transaksi sama sekali,
maka bantuan yang sudah diberikan akan dikembalikan ke kas negara,” kata Dirjen
PFM.
Dirjen PFM juga menjelaskan bahwa Program Sembako ini merupakan langkah
pemerintah untuk mencegah stunting. “Selain itu, Program Sembako ini juga mendukung Kementerian Kesehatan dalam
melakukan pencegahan stunting,”
kata Dirjen PFM.
Pada kegiatan yang dihadiri sekitar 400 KPM dari total kunjungan ke tiga
e-Warong tersebut, Dirjen PFM
juga menyampaikan adanya bantuan pinjaman modal usaha dari bank bagi KPM yang
sedang merintis usaha. Dengan pemberian bantuan usaha tersebut, diharapkan KPM
dapat semakin mandiri dan melakukan graduasi. “Bagi KPM yang memiliki usaha
yang sedang dirintis atau berkembang, ada pihak bank yang akan memberikan
bantuan tanpa agunan,” kata Dirjen PFM.