Jahe Merah di Balai Anak “Alyatama” dan Pencegahan Pandemi Corona
Penulis :
Humas BRSAMPK "Alyatama" Jambi
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Laili Hariroh
JAMBI (18 Maret 2020) - Kegiatan terapi penghidupan yang diberikan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) usia remaja Balai Anak “Alyatama” yang sudah lama dilakukan dengan pengampu atau pembimbing Elyadi (Pekerja Sosial) yaitu menanam jahe merah kini sudah bisa dipanen dan dirasakan manfaatnya.
Di tengah pandemi COVID-19, Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Masteria Yunovilsa Putra yang dilansir pada laman media Indonesia (18/3/2020) menjelaskan bahwa jahe merah berfungsi untuk membantu meringankan gejala-gejala yang ditimbulkan dari COVID-19 bukan untuk menyembuhkan.
Tanaman yang kaya manfaat warisan nenek moyang ini memang sengaja ditanam sebagai terapi penghidupan dengan tujuan menjaga lingkungan, mempromosikan kesehatan dengan kearifan lokal dan untuk melatih anak bertanggung jawab dan mencintai tanaman “apotek hidup”.
Balai Anak “Alyatama” sudah mempersiapkan langkah berikutnya agar jahe merah layak produksi, layak pemasarannya dan layak konsumsi. Sementara ini panen jahe merah hanya untuk konsumsi lokal warga Balai Anak “Alyatama” untuk meningkatkan daya tahan tubuh mencegah masuknya COVID-19. Ke depannya Balai Anak “Alyatama” ikut mempromosikan Jahe merah sebagai industri rumah tangga.
Bagikan :