HULU SUNGAI SELATAN (15 Desember 2019) - Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) Etape III dalam
rangka peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2019 telah
dilaksanakan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. LBKS merupakan rangkaian acara
HKSN Tahun 2019 sebelum puncaknya akan digelar di kota Banjarmasin pada tanggal
20 Desember 2019.
Etape III telah dilaksanakan
di Kabupaten Hulu Sungai Selatan setelah sebelumnya Etape II telah dilaksanakan
di Kabupaten Balangan (16/12). Dalam kegiatan LBKS tersebut dihadiri langsung
oleh Gubernur Kalsel, Bupati Hulu Sungai Selatan, Direktur Komunitas Adat Terpencil,
Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat,
Sekretaris Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Sesditjen PFM), dan
Direktur Penanganan Fakir Miskin Wilayah II (Direktur PFM Wilayah II).
Dalam kegiatan tersebut,
Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor mengucapkan banyak terima kasih atas
bersinerginya kegiatan LBKS ini. Menurut beliau, perjalanan LBKS ini menjadi
upaya bersama untuk mensosialisasikan kembali, mengkampanyekan dan menumbuhkan
kesadaran kesetiakawanan diseluruh lapisan. “Harapannya LBKS ini meninggalkan
kesan yang bermakna dalam kesetiakawanan sosial, yang tetap lestari dalam
kehidupan masyarakat meskipun ditengah arus perubahan zaman. Pengaruh sosial
media terkadang memisahkan hubungan sosial di dunia nyata,” ujar Gubernur
Kalsel.
Sementara itu, arahan Menteri
Sosial yang sambutannya dibacakan oleh Sesditjen PFM, Nurul Farijati mengatakan
bahwa
Kesetiakawanan Sosial Nasional bukan hanya milik Kementerian
Sosial semata, namun milik seluruh bangsa Indonesia. Keterlibatan segenap
komponen bangsa sangat diharapkan. “Kita bukan hanya bermitra, tetapi juga
lebih jauh dari itu kita akan bersinergi, saling mengisi, melengkapi
kekurangan, membangun kekuatan bersama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia,” ujar Sesditjen PFM.
Dalam kegiatan Etape III ini diserahkan bantuan sosial dalam rangka HKSN Tahun 2019 yang diantaranya bersumber dari Kementerian Sosial. Bantuan sosial tersebut diserahkan oleh Sesditjen PFM berupa bantuan penanggulangan bencana (stok logistik) sebesar Rp77.483.095, bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 6 rumah, bantuan sembako bagi lanjut usia (lansia) sebanyak 500 paket, alat bantu bagi lansia sebanyak 343 paket berupa tongkat dan kursi roda, alat bantu bagi disabilitas sebanyak 18 paket berupa kursi roda dan kaki palsu, perlengkapan sekolah sebanyak 450 paket, sembako bagi penerima PKH sebanyak 100 paket, serta bantuan sosial lainnya yang bersumber dari APBD dan mitra kesetiakawanan sosial yang diberikan oleh Gubernur Kalsel dan Bupati Hulu Sungai Selatan.
Sesditjen PFM berharap dengan adanya bantuan sosial tersebut dapat bermanfaat dengan baik."Ada kursi roda, kaki palsu, RTLH, semuanya adalah yang diperlukan oleh para penerima manfaat," jelas Sesditjen PFM.