BANJARNEGARA (20 November 2021) - Kementerian Sosial RI melalui Balai Satria Baturraden melakukan respon kebencanaan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin yang terjadi di Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara menyebabkan tebing setinggi lebih kurang 25 (dua puluh lima) meter longsor dan menimpa rumah warga. Dampak kejadian ini menyebabkan 2 (dua) rumah rusak berat, 4 (empat) orang korban jiwa, 1 (satu) orang selamat, serta 3 (tiga) orang mengungsi di rumah saudara masing-masing.
Sebagai langkah awal, Tim Balai Satria Baturraden berkoordinasi dengan Tim Balai Antasena Magelang, Tagana Utama Jawa Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Psikolog RSUD Banjarnegara, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Banjarnegara, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Banjarnegara, dan Aparat Desa Pagentan.
POS (9 th), satu-satunya penyintas dan KN (16), anak dari salah satu korban jiwa kejadian bencana tanah longsor tersebut, saat ini memperoleh penanganan psikologis oleh Psikolog RSUD Banjarnegara untuk proses pemulihan psikologisnya. Tim Balai Satria Baturraden akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Psikolog RSUD Banjarnegara untuk penanganan psikologis mereka.
Disamping penanganan psikologis, POS (yatim piatu) yang selama ini diasuh oleh keluarga alm Budiman yang rumahnya rusak berat karena longsor memerlukan pelayanan sosial untuk menentukan alternatif pengasuhan. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar anak mendapatkan pengasuhan yang berkelanjutan.
Tim Balai Satria Baturraden dan Pendamping Rehabilitasi Sosial Kabupaten Banjarnegara melakukan rapid assesment kepada sepasang suami istri lansia yang rumahnya paling dekat dengan lokasi bencana yang termasuk dalam kelompok rentan mengalami bencana.
Pada kesempatan ini, Tim Balai Satria Baturraden menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa pemenuhan kebutuhan hidup layak kepada penyintas dan yang terdampak bencana, diserahkan melalui Aparat Desa Pagentan.
Selain melakukan rapid assesment , S (72) dan istrinya (69) juga memperoleh psychological first aid (PFA) atau pertolongan pertama psikologis oleh psikolog Balai Satria Baturraden berupa emotional freedom technique (EFT). Ini merupakan salah satu pertolongan pertama untuk mengatasi perubahan emosi pasca bencana. Selanjutnya akan dilakukan pemantauan dan intevensi psikososial.
Sebagai bentuk mitigasi bencana, Tim Balai Satria Baturraden turut berkontribusi dalam mendirikan shelter bencana oleh Tagana Kabupaten Banjarnegara dan Dinsos PPPA Kabupaten Banjarnegara.
Penulis :
Humas Balai Baturraden
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
Bagikan :