SURABAYA (12 Desember 2019) - Menteri Sosial Juliari P Batubara menyampaikan bahwa pendamping sosial adalah ujung tombak
bagi program Kementerian Sosial Republik Indonesia. "Para Pendamping,
kalian adalah ujung tombak dari Kementerian Sosial, kalian adalah
pejuang-pejuang kesejahteraan sosial, tanpa kalian para pendamping, kami
(Kemensos) tidak bisa apa-apa," kata Mensos pada kegiatan "Peningkatan
Kapasitas Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai" yang diselenggarakan oleh
Direktorat PFM Wilayah III di salah satu hotel di Surabaya.
Mensos mengucapkan banyak terima kasih kepada para pendamping atas
semangatnya dalam bekerja sama menurunkan angka kemiskinan. "Saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada para pendamping atas perjuangan kalian
yang satu persatu mendatangi para KPM untuk menurunkan angka kemiskinan,"
ucap Mensos.
Dengan banyaknya pendamping di usia produktif, Mensos menjelaskan bahwa
fungsi pendamping kali ini bukan hanya untuk menurunkan angka kemiskinan namun
juga memberdayakan masyarakat miskin agar lebih produktif. "Sesuai arahan Pak
Presiden, kalau kita mau menjadi negara yang maju, kita harus gotong royong
bekerja sama untuk mensejahterakan rakyat, salah satunya dengan program kita
yang bernama KUBE (Kelompok Usaha Bersama), jadi kami mohon kerjasamanya pada
para pendamping untuk saling membantu dalam hal pemberdayaan," jelas Mensos.
Sebelum arahan Mensos, laporan kegiatan disampaikan oleh Direktur
Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Andi ZA Dulung. Adapun dalam
laporannya, Dirjen PFM berterima kasih atas kesediaan waktu Mensos untuk dapat
hadir pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat PFM Wilayah III
tersebut. "Mengingat Pak Presiden sering mengajak rapat pak Menteri, jadi
hari ini kita sempatkan kunjungan karena hari ini agenda rapat sedang tidak ada,"
jelas dirjen PFM.
Dalam laporannya, Dirjen PFM menghimbau kepada para pendamping atas
peralihan fungsi pendamping yang semula menurunkan kemiskinan menjadi
pemberdayaan guna menuju indonesia yang maju. "Sesuai dengan arahan Pak Mensos,
tahun depan tujuan kami adalah memberdayakan KPM untuk lebih produktif dalam
menjalankan usaha demi indonesia yang maju," kata Dirjen PFM.
Dengan adanya kehadiran KUBE yang berhasil dan terus berkembang, menjadi
salah satu bukti bahwa program pemberdayaan KUBE dari Kemensos berjalan cukup
efektif. "Ada 9 KUBE yang berhasil dan kami hubungkan ke bank untuk
mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dari Lumajang, Probolinggo, dan Sorong,”
jelas Dirjen PFM.
Kegiatanpun resmi dibuka oleh Mensos dengan pemukulan gong yang dilakukan
oleh Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansa, didampingi oleh Mensos,
Dirjen PFM, Direktur PFM Wilayah III Nur Pujianto, dan Plt Dinas Sosial
Provinsi Jawa Timur. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 269 Pendamping Bantuan
Sosial (bansos) yang berasal dari enam provinsi, yaitu Jawa Timur, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.