BANDUNG (26 Oktober 2021) - Hari ini, Poltekesos Bandung meluluskan 364 wisudawan yang terdiri dari 18 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan dan 346 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa wisuda bukanlah akhir melainkan awal dari sebuah tantangan yang sebenarnya.
"Ini bukan akhir tapi ini
adalah awal bagi kalian. Kita dituntut yang terbaik untuk diri kita dan untuk
bangsa dan negara. Kedepan kalian dituntut dari sisi keilmuan sosial untuk
baktikan diri kepada bangsa kita tercinta," kata Mensos saat menyampaikan
sambutannya secara luring, Selasa (26/10/2021).
Mensos membagikan pengalaman
serta motivasi untuk menyemangati wisudawan yang akan mulai berkarya untuk
bangsa dan negara. Harapannya, para lulusan Poltekeseos Bandung bisa menjadi orang yang sukses dan bisa
memberikan banyak manfaat bagi sekitarnya.
Menurut Mensos, Ilmu sosial salah
satu ilmu yang sangat susah dan berat untuk dipahami.
"Permasalahan sosial sangat
banyak dan berat untuk diselesaikan, jadi oleh karena itu, dengan bidang ilmu
yang kalian dapatkan ayo kita selesaikan permasalahan sosial yang ada di negara
kita ini," ujar Mensos
Mensos mengajak lulusan Poltekesos untuk memahami Revolusi 4.0 atau 5.0. Menurutnya Revolusi ini telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama berkaitan dengan perubahan cara manusia berpikir, hidup, dan pola relasi sosial.
"Lulusan Poltekesos
Bandung harus mampu menyelesaikan masalah dengan berpikir inovatif dan
berkolaborasi.
Mensos memberikan contoh saat meminta jajarannya untuk mampu menciptakan kursi
roda elektronik.
"Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang mengalami
disabilitas berat tidak bisa dibantu hanya dengan kursi roda biasa, melainkan kursi roda elektronik yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penggunanya," kata Mensos.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Hartono Laras menyampaikan jika pembelajaran pada jenjang Sarjana Terapan dan Magister Terapan Poltekesos Bandung sudah diarahkan pada penerapan dan pengembangan teknologi Pekerjaan Sosial.
"Rasio penerapan kurikulumnya 30 persen teori
dan 70 persen praktek," kata Hartono.