Penulis :
Humas Balai Melati Jakarta
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
JAKARTA (30 Juli 2021) - Program vaksinasi nasional yang terus berjalan merupakan upaya negara dalam melindungi masyarakat dari ancaman pandemi Covid-19 dan demi tercapainya kekebalan komunitas atau herd immunity. Kementerian Sosial menegaskan komitmen untuk memberikan akses vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya bagi para penyandang disabilitas yang menjadi kelompok rentan terdampak pandemi Covid-19.
Balai Melati Jakarta sebagai salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Sosial bekerjasama dengan Asosiasi Rumah Sakit Vertikal Indonesia (ARVI), menyediakan akses vaksinasi Covid-19 bagi 10 orang Penerima Manfaat (PM) dalam Balai. Rumah Sakit Vertikal merupakan rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang menginisasi pelayanan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan lanjut usia. Bertempat di The Media Hotel, Jakarta Pusat vaksinasi tahap pertama dilaksanakan mulai pukul 08.00-10.30 WIB.
Kepala Balai Melati Jakarta, Romal Uli Jaya Sinaga berpesan agar Penerima Manfaat (PM) tidak khawatir saat akan divaksin. Romal juga menugaskan perawat untuk mendampingi PM selama proses vaksinasi berlangsung.
“Vaksin penting untuk membentuk kekebalan tubuh kita melawan penyakit. Ada perawat yang akan mendampingi selama proses vaksin. Jangan takut disuntik ya, karena vaksin aman. Jika ada keluhan setelah vaksin, segera sampaikan ke perawat ya,” himbau Romal sebelum keberangkatan PM menuju lokasi vaksinasi.
Beberapa tahapan pemeriksaan dilalui seluruh peserta vaksin. Mulai dari pendaftaran dengan menunjukkan Kartu Tanda Pengenal (KTP), pengisian data diri peserta vaksin, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan riwayat penyakit. Dokter mengijinkan peserta divaksin apabila hasil asesmen mengindikasikan peserta dalam kondisi sehat dan memenuhi kriteria vaksin.
Setelah vaksin, peserta harus menunggu dalam masa observasi pasca vaksin untuk mengetahui adakah keluhan yang dialami setelah vaksin. Terakhir, peserta diberikan sertifikat vaksin untuk persyaratan vaksinasi tahap kedua pada akhir Agustus.
Dari 10 orang PM, 2 orang dinyatakan tidak memenuhi kriteria vaksin karena memiliki permasalahan kesehatan yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Delapan orang PM lainnya sukses menjalani vaksinasi hari ini.
Dimas dan Putri, perwakilan PM menuturkan bahwa mereka tidak takut menjalani vaksinasi. Mereka malah mengajak rekan-rekan disabilitas lainnya agar mau divaksin agar sehat dan Indonesia lekas terbebas dari pandemi Covid-19.
Penanggung jawab pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan ARVI, dr. Kamal Amiruddin mengingatkan agar PM Balai Melati Jakarta tetap menjaga kesehatan dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin.
“Program vaksinasi yang kami laksanakan merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam mempercepat target vaksinasi nasional untuk seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih telah bekerja sama dengan kami dan semoga kekebalan imunitas akan lebih cepat tercapai dengan kerjasama seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap dr. Kamal.
Bagikan :