Telekonferensi Diskusi Kelompok Terfokus Indeks Keberfungsian Sosial
Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Lingga Novianto; Karlina Irsalyana
JAKARTA (26 Maret 2020) - Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial mengikuti Telekonferensi Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion) Indeks Keberfungsian Sosial” sebagai tindak lanjut rapat telekonferensi Sinkronisasi Renstra Kementerian Sosial dengan RPJMN 2020-2024. Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS untuk mengetahui indikator, perhitungan, dan metode pada indeks Keberfungsian Sosial yang disusun oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, dimana indeks tersebut masuk ke dalam target RPJMN 2020-2024.
Sebagai informasi bahwa Indeks Keberfungsian Sosial juga termasuk ke dalam komposit perhitungan indeks kesejahteraan sosial yang sedang disiapkan oleh Biro Perencanaan Kementerian Sosial dalam mengukur kinerja Kementerian Sosial.
Pada akhir sesi kegiatan, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS, Maliki memberikan apresiasi bagi Kementerian Sosial, khususnya Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial atas penyusunan Indeks Keberfungsian Sosial ini.
“Diharapkan nantinya Indeks ini untuk bersinergi, sebagai intersektoral pemilahan tugas dan wewenang dengan Kementerian / Lembaga lainnya, kita agendakan kembali pembahasan mengenai indeks ini,” pungkas Maliki.
Selain Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, kegiatan yang berlangsung selama 3 jam ini diikuti oleh 44 Partisipan lainnya yang terdiri dari Biro Perencanaan Kemensos RI, Sekretariat Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Pusat Data dan Informasi Kementerian Sosial, Struktural dan Peneliti bidang Rehsos Puslitbangkesos, praktisi Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Departemen Statistik UNPAD, Fakultas Psikologi UNPAD Bandung, Fakultas Kesos UNPAD Bandung, Komite SDM Unggul, serta Fakultas Psikologi Unjani Bandung.
Bagikan :