Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Lingga Novianto; Karlina Irsalyana
BENGKULU (2 Maret 2020) - Menteri Sosial RI, Juliari P. Batubara memastikan bahwa kedisabilitasan tidak akan mencegah dan menghambat seseorang untuk bisa berkarya dan berprestasi. Hal itu dibuktikan dalam kunjungan kerja Mensos ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Dharma Guna" di Bengkulu yang telah merubah penyandang disabilitas mental mampu memproduksi sirup kalamansi.
Stigma negatif terhadap penyandang disabilitas mental telah dipatahkan oleh Kemensos melalui layanan rehabilitasi sosial. Penerima pelayanan bisa pulih, dengan berbagai macam pendekatan humanis dan terapi penghidupan.
"Tahun ini saya mengalokasikan peningkatan anggaran untuk optimalisasi program rehabilitasi sosial karena sifatnya jangka panjang. Saya melihat bahwa balai rehsos harus jadi etalase dari kemensos yang dilihat langsung masyarakat." kata Mensos.
BRSPDM "Dharma Guna" di Bengkulu memberikan layanan rehabilitasi sosial berdasarkan arah baru kebijakan Program Rehabilitasi Sosial 5 klaster New Platform (PROGRES 5.0 NP). Salah satunya adalah terapi penghidupan (livelihood therapy).
Tujuan dari terapi penghidupan di balai ini agar penerima pelayanan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang telah dimiliki, terdiri dari pembuatan sirup kalamansi, keterampilan membuat batubata, keterampilan perikanan, keterampilan membatik dan keterampilan pertanian. Terapi penghidupan yang kini menjadi primadona para penerima pelayanan khususnya wanita adalah pembuatan sirup kalamansi.
Dari lahan seluas kurang lebih 2.500 m2 milik balai, jeruk kalamansi sebagai bahan baku utama sirup selalu dipanen. Semenjak tahun 2015, sirup kalamansi diproduksi secara massal dan saat ini dalam satu hari bisa memproduksi kurang lebih 50 kg jeruk yang menghasilkan 60 botol ukuran 250 ml.
Pada kunjungannya, Mensos pun berkesempatan melihat proses pembuatan jeruk kalamansi dan mencicipinya. Tidak hanya Mensos, Dirjen Rehabilitasi Sosial yang diwakili oleh Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial, Idit Supriadi Priatna, Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung, Direktur Rehabilitasi Sosial, Margowiyono, Tim Teknis Mensos, CSR, Pejabat Daerah serta Para Pejabat dari Himpunan Bank Rakyat (Himbara) juga ikut mencicipi sirup jeruk kalamansi buatan penyandang disabilitas mental.
Di akhir kunjungan, Mensos menyampaikan apresiasi dan motivasi kepada seluruh pegawai, "Bekerjalah dengan ikhlas, penuh kasih sayang dan bekerjalah dengan hati yang gembira, melayani sesama," ungkap Mensos.
Bagikan :