Wujudkan Rumah Indonesia Bicara, BLBI “Abiyoso” dan BBPPKS Yogyakarta Jalin Kolaborasi

Wujudkan Rumah Indonesia Bicara, BLBI “Abiyoso” dan BBPPKS Yogyakarta Jalin Kolaborasi
Penulis :
Humas Abiyoso
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

YOGYAKARTA (30 Desember 2021) - Menindaklanjuti instruksi Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini tentang program Rumah Indonesia Bicara di seluruh unit pelaksana teknis milik Kementerian Sosial, Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan BIMBINGAN TEKNIS LITERASI BRAILLE DAN KOMPUTER BICARA dari tanggal 28 s.d 30 Desember 2021 bertempat di gedung Kampus 1 BBPPKS Yogyakarta.

Pada puncak kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 20 Desember 2021 yang lalu, Risma memerintahkan agar Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) “Abiyoso”, sebagai lembaga yang telah puluhan tahun menangani literasi braille, terlibat secara aktif memberi pelatihan kepada seluruh UPT Kemensos tentang huruf braille dan komputer bicara. 

 

Berdasarkan arahan tersebut, BBPPKS segera mengambil inisiatif mengundang BLBI “Abiyoso” untuk membantu pelaksanaan bimbingan teknis tentang literasi braille dan komputer bicara. Kegiatan bimtek perdana dalam rangka program Rumah Indonesia Bicara ini diikuti 35 peserta dari beragam instansi, di antaranya: Dinas sosial Yogyakarta, Dinas Sosial Kabupaten Gunung Kidul, Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bantul,  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, dan tuan rumah BBPPKS Yogyakarta. 

 

Dalam sambutannya, Kepala BLBI “Abiyoso”, Isep Sepriyan, memuji gerak cepat BBPPKS dalam mewujudkan Rumah Indonesia Bicara. "BBPPKS yogyakarta adalah tim 'Gercep' dalam menanggapi perintah membuat rumah indonesia bicara dan pioneer dalam program tersebut." 

 

Sementara itu, koordinator Bidang Penyelenggara Diklat dan Kerjasama yang mewakili Kepala BBPPKS Yogyakarta, Pristi Yudawati,  menyampaikan terima kasih kepada Tim BLBI Abiyoso yang telah bersedia membagikan ilmu dan pemahaman mengenai Braile dan komputer bicara. “Para penyandang disabilitas juga memiliki hak untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi seperti warga negara lainnya,” ungkapnya. 

 

Untuk mendukung kegiatan ini, BLBI “Abiyoso” mendatangkan, tidak tanggung-tanggung, sepuluh orang instruktur. Mereka terbagi menjadi instruktur Orientasi dan Mobilitas, instruktur baca-tulis braille (batubra) dan instruktur komputer bicara. Bimtek batubra terbagi lagi ke dalam dua kategori, yakni Latin dan Arab Braille. 

 

Seluruh peserta sangat antusias dengan pengenalan Orientasi Mobilitas, karena para peserta dengan berpenglihatan baru mengetahui bahwa ada trik trik khusus untuk mendampingi penyandang disabilitas sensorik netra (PDSN). Bukan hanya itu, mereka juga tangkas mencerna apa yang diajarkan seluruh instruktur. 

 

Salah seorang peserta dari kelompok Pendamping disabilitas, Orin, mengungkapkan kesan-kesannya. “Cukup menyenangkan karena kami banyak praktik, mulai dari menulis braille dan mengoperasikan komputer bicara dan pelatihan orientasi mobilitas karena sebelumnya sama sekali belum pernah mengikuti pelatihan seperti ini.”

 

Senada dengan Orin, Dadi Tri Handayani (PDSN) mengutarakan rasa terima kasih dan harapannya mengenai pelatihan literasi ini. “Terimakasih BLBI Abiyoso karena dengan pelatihan ini menambah wawasan bagi saya. Bahkan para pendamping disabilitas pun ikut dilatih sehingga mereka bisa mendampingi kami para penyandang disabilitas. jadi bisa lebih aksesibel saat mendampingi kita sehingga pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya yang merupakan penyandang disabilitas dan juga para pendamping.Saya harap pelatihan ini bisa dilakukan menyeluruh tidak hanya di Yogyakarta melainkan juga di seluruh Indonesia.”

Bagikan :