BOYOLALI (3 Februari 2022) - Kementerian
Sosial Hadir di tengah masyarakat melalui Balai Besar Prof. Dr. Soeharso
Surakarta dengan merespon berita tentang bayi lahir tanpa saluran BAK dan BAB.
Berdasarkan berita online,
bayi tersebut bernama Ardana Abi Putra (13 hari) yang sedang dirawat di RS
Pandanarang Boyolali. Balai Besar Prof. Dr. Soeharso Surakarta menurunkan
tim respon kasus dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Boyolali dan
diterima oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Mudzakir.
Didampingi oleh Kepala
Bidang Rehabilitasi Sosial, tim menuju rumah sakit tempat bayi Ardana
dirawat. Tim dan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dipersilahkan untuk
melihat kondisi bayi Ardana di ruang Neotanal Intensive Care Unit (NICU)
dan masih didalam inkubator.
Menurut perawat yang
merawat Ardana bahwa kondisinya sudah mulai membaik dibandingkan dengan
beberapa hari lalu dimana Ardana sudah bisa Buang Air Kecil (BAK) karena ada
lubang tempat rembesan kotoran bercampur air seninya. Kini perutnya
Ardana tidak keras lagi karena pipisnya sudah lancar.
Ardana Abi Putra lahir
dalam kondisi normal dengan berat badan 3,2 kg dan panjang badan 50 cm, Ardana
merupakan anak kedua dari pasangan Triyono dan Nanik Rahayu dengan alamat Dusun
Sembung RT. 003 RW. 006 Desa Canden Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali.
Pekerjaan Triyono adalah
penjual terompet, bola, boneka, tali rafia dan sebagainya secara keliling
dengan menggunakan sepeda motor dan penghasilan nya setiap hari rata-rata hanya
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja sedangkan Nanik Rahayu sebagai ibu
rumah tangga. Semenjak Ardana dirawat di rumah sakit, Triyono tidak pernah
berjualan lagi karena menjaga Ardana. Untuk biaya perawatan Ardana masih
memakai BPJS mandiri.
Sesuai hasil asesmen,
bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang akan diberikan Kemensos
kepada Ardana Abi Putra berupa diapers, dan berbagai peralatan kebersihan
bayi seperti sabun mandi, minyak telon dan baju. Kedua orang tua Ardana diberi
bantuan berupa sembako yakni beras, gula, teh minyak, kue kaleng.
Tim respon kasus memberi
motivasi kepada orang tua Ardana agar tabah dan selalu berdoa agar putranya
diberikan kesehatan dan kelak lancar dalam operasinya. Tim juga menyarankan
agar Triyono tetap berjualan karena selama Ardana dirawat sudah ada yang
mendampinginya baik istrinya maupun perawat yang senantisa selalu merawatnya.
Penyerahan bantuan ATENSI
dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Boyolali dan dihadiri
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, TKSK Sambi Boyolali dan ayah dari Ardana. Penyerahan
dilakukan secara simbolis oleh tim respon kasus dan Kepala Bidang Rehabilitasi
Sosial. Adapun nominal bantuan sejumlah Rp. 493.550,- berupa keperluan bayi dan
sembako.
Menurut Mudzakir, untuk
Kabupaten Boyolali ada Bantuan Kesehatan Sosial yang anggarannya
dari APBD. Bankesos diperuntukan bagi warga miskin, adapun bantuan tersebut
maksimal Rp. 15.000.000,-, untuk memperoleh bankesos tersebut dengan syarat
mengajukan permohonan dari yang bersangkutan ke desa dengan syarat
miskin dan tidak memiliki jaminan kesehatan.
Setelah selesai masa
perawatan di RS Pandanarang yang akan berakhir pada tanggal 11 Februari 2022,
Ardana kemungkinan akan dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap lagi
peralatannya untuk mengoperasi lubang BAB nya. Selama perawatan di RS
Pandanarang dibiayai secara mandiri dan di bantu dari Bankesos Kabupaten
Boyolali.
BPJS Kesehatan milik Ardana sedang diproses untuk persiapan dirujuk ke rumah sakit lainnya mengingat biaya operasi cukup mahal.