Kemensos Lakukan Pemadanan Data Penerima Bansos di Provinsi Kalsel

  • Kemensos Lakukan Pemadanan Data Penerima Bansos di Provinsi Kalsel
  • WhatsApp Image 2021-09-15 at 12.00.54 PM
  • WhatsApp Image 2021-09-15 at 12.00.57 PM
  • WhatsApp Image 2021-09-15 at 12.00.57 PM (1)
  • WhatsApp Image 2021-09-15 at 12.00.56 PM (2)
  • WhatsApp Image 2021-09-15 at 12.00.56 PM
  • WhatsApp Image 2021-09-15 at 12.00.54 PM (1)
  • WhatsApp Image 2021-09-15 at 12.00.53 PM
  • WhatsApp Image 2021-09-16 at 6.28.55 AM
  • WhatsApp Image 2021-09-15 at 12.00.56 PM (1)

Penulis :
UHH Setditjen PFM
Editor :
David
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

Kota Banjarbaru (15 September 2021) - Menteri Sosial RI (Mensos), Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja dengan agenda pemadanan data penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan non Tunai (BPNT)/Program Sembako di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan dilaksanakan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin, Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjar Baru. (15/09)

 

Dalam pemadanan data, Mensos mencermati angka tidak distribusi dan belum transaksi pada bantuan Program Sembako di Provinsi Kalimantan Selatan masih cukup tinggi. Mengingat kondisi geografis yang kurang memungkinkan dalam penyalurannya, Mensos  memberikan solusi bagi bank penyalur yaitu memberikan bantuan sekaligus dalam penyaluran PKH dan BPNT/Program Sembako. “Kami ingin membantu KPM tetapi kami juga tidak ingin membebani bapak ibu (bank penyalur) maka nantinya untuk bantuan PKH dan BPNT di wilayah tersebut digabungkan saja dan diberikan secara tunai,” ucap beliau. 

 

Mensos melihat adanya kesulitan dalam penyaluran bantuan sosial pada wilayah dengan kondisi geografis sulit membuat biaya perjalan menjadi lebih besar. “Secara kondisi geografis ada yang tidak fair ketika biaya perjalanannya lebih besar daripada nilai bantuannya," jelas Mensos.

 

Pada kegiatan ini, beliau juga menyampaikan bahwa nantinya wilayah yang sulit dijangkau di provinsi Kalimantan Selatan akan dijadikan Komunitas Adat Terpencil (KAT) guna menambah jenis bantuan berupa pembuatan jalan agar mudah dijangkau oleh mitra penyalur. “Jika memang lokasinya sulit dijangkau, kita gunakan anggaran KAT agar nantinya dibuatkan jalan akses untuk mempermudah penyaluran,” kata Mensos. 

 

Dalam pemadanan data Program Sembako di Kota Banjarbaru, masih ada sekitar 4.373 KPM dari 56.407 penerima  yang belum transaksi hingga hari ini. Melihat hal tersebut, Mensos menghimbau baik kepada bank penyalur, dinas sosial, dan para pendamping sosial untuk saling berkoordinasi dalam menyalurkan bantuan ini. “Saya minta kepada bank untuk membuka blokir dan dinas sosial serta pendamping untuk koordinasi menyelesaikan penyaluran ini," tegas Mensos. 

 

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa, Don Rozano Sigit, Dirjen PFM, Asep Sasa Purnama, Dirjen Rehsos, Harry Hikmat, Dirjen Dayasos, Edi Suharto, Dirjen Linjamsos, Pepen Nazaruddin, Sekretaris Ditjen PFM, Beni Sujanto, Direktur PFM Wilayah II, I Wayan Wirawan, jajaran Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Dinas Sosial Kota Banjarmasin serta perwakilan pihak Himbara dari Bank BRI dan Bank Mandiri di Provinsi Kalimantan Selatan.

 

Bagikan :