Penulis :
Humas Balai Melati Jakarta
Editor :
David
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
Jakarta (27 Agustus 2021) - Kementerian Sosial terus melakukan upaya dalam merespon cepat informasi mengenai anak-anak yang kehilangan orangtuanya karena terpapar Covid-19. Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan persnya di Kantor Kementerian Sosial (24/8/2021) memastikan akan memberikan perlindungan kepada anak-anak yang kehilangan orang tuanya imbas pandemi Covid-19.
Menindaklanjuti arahan Menteri Sosial, Balai Melati Jakarta sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial melaksanakan asesmen kebutuhan terhadap 2 (dua) keluarga yang mengalami krisis akibat Covid-19 di wilayah Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Rambutan, Jakarta Timur.
Kepala Balai Melati Jakarta, Romal Uli Jaya Sinaga menugaskan tim yang terdiri dari pekerja sosial dan terapis wicara untuk melakukan asesmen kebutuhan keluarga pada Kamis (26/8/2021).
Tim mengunjungi kediaman keluarga almarhum Hilman Ronaldo dan Ida Farida (pasangan suami istri) yang meninggal setelah terinfeksi Covid-19, berlokasi di Jl. Batu Bulat Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. M. Alif Rahman Fakhri (19 tahun), anak tertua dari almarhum menyambut kehadiran tim dari Balai Melati Jakarta. Kepada tim, Alif menceritakan kondisi keluarganya saat ini.
“Tanggal 16 Juli 2021, mama meninggal setelah melahirkan adik saya (anak keempat). Mama papa memang positif Covid-19, sempat dirawat di rumah sakit. Seminggu setelah mama meninggal, papa juga dipanggil Allah. Tinggal kami berempat sekarang. Alhamdulillah masih ada om yang mau ngerawat kami,” tutur Alif.
Keluarga almarhum Hilman Ronaldo tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil. Anak tertua, Alif (19 tahun) bekerja di perusahaan ekspedisi pengiriman barang. Muthia Zahrah (18 tahun) anak kedua yang baru saja lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Muhammad Akhbar (14 tahun) anak ketiga yang masih duduk di kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sementara anak keempat baru berusia 2 bulan.
Berdasarkan hasil asesmen, anak tertua almarhum mengutarakan keinginannya untuk berwirausaha berjualan pulsa telepon seluler. Kerabat keluarga yang mendampingi selama proses asesmen juga mengharapkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak, khususnya bagi bayi yang baru berusia 2 bulan.
Dari kediaman almarhum Hilman Ronaldo dan Ida Farida, tim melanjutkan kunjungan ke kediaman keluarga almarhum Dwi Anggoro dan Yulia Farida di Jl. Bungur Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Almarhumah Yulia Farida (34 tahun) meninggal pada Jumat (15/7/2021). Tiga hari kemudian, sang suami, Dwi Anggoro (39 tahun) meninggal setelah keduanya berjuang melawan Covid-19.
Pasangan suami istri ini meninggalkan 3 orang anak laki-laki yang masih kecil, yaitu Alifiandra Naufal Anggono (9 tahun), Al Fatih Faeyza Anggono (6 tahun), dan Afnan Uwais Zabir Anggono (2 tahun). Ketiganya saat ini diasuh oleh kakek dan tantenya.
“Ini anak-anak masih kecil. Yang paling tua aja baru kelas 3 SD, tapi bapak ibunya dah pada gak ada. Sedih banget bu, padahal mereka masih butuh kasih sayang orangtua. Sampai sekarang anaknya yang paling kecil masih suka nangis nyariin ibunya,” cerita Kakek Naufal.
Berdasarkan hasil asesmen, keluarga almarhum mengharapkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak-anak almarhum. Tim kemudian melaporkan kepada pimpinan, hasil pelaksanaan asesmen kebutuhan terhadap 2 keluarga yang terdampak pandemi Covid-19.
Kepala Balai Melati Jakarta menyetujui rekomendasi hasil asesmen kebutuhan dan memberikan arahan untuk secepatnya dilakukan penyerahan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada 2 keluarga tersebut.
Vivi Indriani, Terapis Wicara Balai Melati Jakarta menyampaikan salam hormat mewakili Kepala Balai Melati Jakarta dalam kegiatan penyerahan bantuan ATENSI hari ini.
“Bapak Kepala Balai Melati menyampaikan salam hormat kepada keluarga. Bantuan ATENSI yang diberikan semoga dapat membantu mengurangi krisis yang dihadapi dan memaksimalkan potensi keluarga untuk dapat berwirausaha. Harapan kami bahwa pendidikan anak-anak almarhum dapat terus dilanjutkan hingga mereka dewasa nanti,” ujar Vivi.
Selanjutnya, Balai Melati Jakarta akan berkoordinasi dengan stakeholder balai untuk memastikan pendampingan psikososial bagi anak-anak yatim piatu yang kehilangan orangtua akibat Covid-19 terus dilakukan sebagai upaya pemenuhan hak-hak anak.
Bagikan :