Kemensos Siapkan Anggaran Rp24 Miliar untuk Yatim, Piatu dan Yatim Piatu Terdampak Covid-19

Kemensos Siapkan Anggaran Rp24 Miliar untuk Yatim, Piatu dan Yatim Piatu Terdampak Covid-19
Penulis :
Koesworo Setiawan
Penerjemah :
Nia Annisa

Kemensos mendorong pemda mengakselerasi proses pendaftaran terhadap anak yatim, piatu dan yatim piatu, agar segera bisa diberikan bantuan

JEMBER (29 Agustus 2021) - Menteri Sosial Tri Rismaharini berjanji meningkatkan dukungan dan pelayanan kepada anak yatim, piatu dan yatim piatu terdampak Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai respon terhadap aduan dari masyarakat yang terus diterima Mensos.

Untuk membantu mereka, Kemensos telah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp24 miliar. “Kami dapatkan banyak aduan tentang anak yatim, piatu dan yatim piatu karena orangtuanya meninggal akibat Covid-19. Kita masih coba kumpulkan anggaran dan saat ini sudah terkumpul Rp24 miliar,” kata Mensos Risma saat menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) di Kantor Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember (29/08).

Kegiatan penyaluran bantuan Atensi dihadiri oleh anggota Komisi VIII DPR RI Umar Bashor, Dirjen Rehabilitasi Sosial, Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Staf Khusus Menteri Sosial, Bupati Jember, perwakilan Bank Himbara dan perwakilan PT. Pos Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos memastikan akan terus memastikan negara hadir untuk anak yatim, piatu dan yatim piatu baik yang terdampak Covid-19 maupun yang tidak. Mensos meminta pemerintah daerah memastikan dan mengakselerasi proses pendataan terhadap mereka dan segera disampaikan kepada Kemensos. “Kami berharap akhir bulan ini data sudah terkumpul. Data yang sudah ada bisa langsung kita beri bantuan,” kata Mensos Risma.

Kemensos tidak hanya memberi dukungan anak yatim di dalam keluarga, tetapi juga yang mendapatkan pengasuhan di Balai Rehabilitasi Sosial maupun di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Kemensos juga sedang menyiapkan balai-balai rehabilitasi sosial agar bisa menampung anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu yang tidak terawat (tidak ada yang mengasuh).

Dalam kunjungannya ke Jember, Mensos menyapa dan menyerahkan bantuan kepada anak-anak yatim, piatu dan yatim piatu. Bantuan dukungan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) senilai total Rp465 juta disalurkan secara simbolis di Kantor Kecamatan Rambipuji untuk warga di Kabupaten Jember dan Lumajang, Jawa Timur.

Bantuan diberikan Mensos kepada 22 anak yatim, piatu dan yatim piatu, 165 orang diberikan bantuan kewirausahaan seperti konveksi, laundry, service elektronik, usaha pijat, ternak, usaha pembuatan kue/makanan, perikanan, tambal ban dan kerajinan tangan.

Kemudian empat orang diberikan bantuan aksesibilitas seperti tongkat penuntun adaptif, kursi roda dan Alat Permainan Edukatif (APE) serta 112 orang diberikan bantuan kebutuhan dasar berupa sembako dan pemenuhan kebutuhan hidup.

Sebanyak tiga anak yatim, piatu dan yatim piatu yang diberi bantuan Atensi juga diberikan motivasi oleh Mensos Risma. “Kamu jangan takut, jangan rendah diri, karena ada Allah yang Maha Kuasa, jadi kamu tidak sendiri. Semua di dunia ini hanya titipan, termasuk orangtua. Maka kita harus siap jika tiba waktunya dipanggil yang Maha Kuasa,” kata Mensos Risma.

Mensos juga berpesan agar mereka tidak menyerah, terus melanjutkan sekolah agar menjadi orang yang berhasil. Mensos Risma juga menyatakan akan menjadi ibu dari ketiga anak yatim yaitu Adinda Rizkita Pranata, Jidan Ayesha Ihza Erino, dan Stefanus Oktaviano. “Sekarang Ibu Risma yang menjadi ibu kalian. Ibu akan pantau kalian di sekolah ya,” kata Mensos.

Penerima bantuan Atensi lainnya yaitu Yayu Indarwati yang mengaku ingin mengembangkan usahanya. “Ya, saya cuma punya mesin jahit manual saja. Sekarang udah dapet mesin obras dari Kemensos, saya senang dan semoga bisa meningkat pendapatan saya. Saya makin semangat,” katanya.

Begitu juga dengan Husni Mubarok, salah satu penyandang disabilitas netra yang mendapat bantuan tongkat penuntun adaptif. Ia mengaku tongkat penuntun adaptif sangat efektif dan efisien untuk penyandang disabilitas netra total.

“Tongkat Penuntun Adaptif ini membantu sekali. Saya jadi lebih tenang dan merasa aman saat berjalan. Saya berharap dengan tongkat ini orientasi saya jadi lebih baik dan banyak teman-teman netra lainnya bisa mendapatkan tongkat pintar ini,” kata Husni.

Dukungan Atensi merupakan kolaborasi dari balai-balai rehabilitasi sosial milik Kementerian Sosial yaitu Balai Besar Prof. Dr. Soeharso, Balai Besar Kartini, Balai Satria, Balai Antasena, Balai Margo Laras dan Balai Mahatmiya. 

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :