Kunjungi Fasilitasi Pembentukan KSB di Bali, Mensos Simulasikan Penanganan Bencana Berbasis Kearifan Lokal

Kunjungi Fasilitasi Pembentukan KSB di Bali, Mensos Simulasikan Penanganan Bencana Berbasis Kearifan Lokal
Penulis :
Laili Hariroh
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

BADUNG (21 Desember 2022) – Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan penguatan dalam kegiatan Fasilitasi Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Badung. Kepada 60 pengurus KSB Karang Kemanisan yang baru dibentuk, Mensos memberikan simulasi pengurangan risiko bencana.

“Kalau melihat kondisi geografis, khususnya struktur tanah di Indonesia, mulai Sabang sampai Merauke, semua terkena oleh patahan atau sesar Megathrust. Karena itu, mau tidak mau, memang kita harus mulai mengerti, minimal tentang bagaimana cara kita menghindari bencana,” ucap Risma membuka pertemuan dengan pengurus KSB, Senin (19/12).

Pembentukan KSB merupakan bagian dari upaya Kemensos melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) memperkuat mitigasi bencana. Melalui KSB, dibangun kesiapsiagaan masyarakat mengantisipasi bencana sebelum bantuan utama sampai ke lokasi bencana. 

Fasilitasi Pembentukan KSB Karang Kemanisan tersebut dilaksanakan pada 18-20 Desember 2022 di Wantilan Pura Dalem Kahyangan, Desa Adat Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Untuk meningkatkan kompetensi, pengurus dibekali dengan materi terkait mitigasi bencana, manajemen pengungsian dan layanan dukungan psikosial. Pengurus juga praktik membuat pemetaan titik-titik rawan, evakuasi dan pemetaan tugas masing-masing personel.

Dalam kesempatan itu, Mensos secara langsung membuat sketsa pencegahan abrasi yang dapat dilakukan secara sederhana dengan pembuatan tanggul tanah liat dan dapat dibangun dengan bergotong royong. Mensos juga menjelaskan bahwa struktur tiang pada bangunan rumah di Bali efektif meminimalisasi dampak bencana. Kearifan lokal inilah yang ditekankan Mensos agar dipertahankan.

Mensos meyakini bahwa keharmonisan masyarakat Bali bisa menjangkau semua warga di Bali, baik warga lokal maupun wisatawan, dalam hal penyebaran pengetahuan tentang penanganan bencana.

“Saya pikir, masyarakat di Bali ini sangat guyub. Budaya lokal inilah yang harus digerakkan. Dari banjar ke banjar, kemudian bisa menyebar ke sebelahnya sehingga seluruh Bali ini mengerti cara penanganan bencana,” kata Mensos. 

Ia berharap, ke depan, budaya gotong royong Bali dalam menangani bencana sehingga menjadikan Pulau Bali Tangguh Bencana bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain.

Ketua KSB Karang Kemanisan, Ketut Sudiana, mengamini ucapan Mensos. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Mensos Risma yang menyempatkan hadir memberi penguatan. 

"Cara menangani bencana yang disampaikan Ibu Menteri akan menjadi perspektif menarik bagi wisatawan. Kehadiran Ibu ke tempat kami menjadi motivasi besar bagi kami untuk semakin ngayah, artinya memberikan bagian dari diri kita secara ikhlas untuk kebaikan," kata Sudiana. 
 
KSB Karang Kemanisan merupakan KSB ke delapan yang dibentuk di Provinsi Bali. Sebagai tahap awal, pembentukan KSB ini dilengkapi dengan lumbung sosial yang dipusatkan di Kantor Kelurahan Legian.

Logistik kebutuhan lumbung sosial dikirim dari gudang Sentra "Mahatmiya" di Tabanan, Bali dengan rincian 300 paket makanan siap saji, 200 paket makanan anak, 10 dus air mineral kemasan, 50 paket sandang bayi, 50 paket sandang dewasa, 25 paket kids ware A2022, 25 paket family kit A2022, 25 paket pampers bayi, 50 lembar tenda gulung, 2 unit tenda keluarga A2022, dan 2 unit tenda serbaguna A2022. Total bantuan logistik senilai Rp149.744.530.

Tahun 2022, total KSB di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 70 dari target 54 KSB. Kementerian Sosial akan terus menambah titik-titik KSB di daerah-daerah rawan bencana guna meminimalisasi korban dan menyiapkan warga akan kondisi riil di lapangan ketika terjadi bencana.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :