Penulis :
Humas Balai Ciungwanara
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
SOREANG (27 Agustus 2021) - Ripki Muhammad Alim (5 tahun), seorang penyandang Cerebral Palsy asal Desa Mandalahaji Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung terlihat berbinar-binar ketika tim Kemensos dan tim Bioteknik Lydya Kidarsa melakukan persiapan fitting Kursi Roda Bioteknik berwarna oranye yang akan diberikan kepadanya sebagai bagian dari layanan Balai Ciungwanara Bogor kepada para penyandang disabilitas.
“Kami bahagia sekali dapat menyampaikan amanat alat bantu ini kepada saudara-saudara kami yang mengalami disabilitas sesuai dengan alat yang direkomendasikan oleh dokter rehab mediknya, terutama kepada anak-anak yang memang memiliki harapan dan perjalanan yang masih sangat panjang,” kata Siti Sari Rumayanti selaku Kepala Balai "Ciungwanara" Bogor.
Lebih lanjut, Sari menjelaskan bahwa kali ini Balai "Ciungwanara" menggandeng Bioteknik Lydia Kidarsa karena keunggulan mereka dalam mendesain kursi roda bagi anak-anak disabilitas.
"Desainnya tidak hanya berperan sekedar sebagai alat bantu yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, tetapi juga bisa digunakan sebagai bagian dari penampilan mereka dengan pilihan warna-warnanya yang ceria," kata Sari.
Di tempat terpisah, Lydia Anggraeni Kidarsa, lulusan S1 Teknik Fisika ITB dan S2 Teknik Biomedika dan Teknik Desain Industri Royal College of Art dan University of Surrey, yang juga mengalami kelainan Spinal Muscular Atrophy sejak kecil, menyampaikan bahwa dia sangat senang dapat membantu Kementerian Sosial dalam menyediakan alat bantu yang tepat bagi para penyandang disabilitas.
“Kami mendesain berbagai jenis kursi roda diantaranya jenis Kurolata yang umumnya digunakan untuk anak dengan Cerebral Palsy seperti Ripki, dimana kursi roda dibuat dengan dudukan yang nyaman dan sandaran lengan yang empuk. Anak diupayakan agar bisa duduk tegak. Kalau lelah, ada fitur tilting," kata Lydia.
Saat sandaran direbahkan, sudut dudukan pada kursi roda bisa ikut menyesuaikan sehingga mencegah anak melorot dan titik pusat gravitasi ikut turun sehingga tetap stabil.
"Ada penyanggan postur yang bisa disetel sesuai kebutuhan dan saat anak tumbuh bisa diubah lagi penyetelannya. Bahannya diupayakan kuat menahan spastistas,” jelas Lydia
Kementerian Sosial akan melaksanakan kerjasama lanjut dengan pihak Bioteknik Lydia Kidarsa dalam bentuk pemberian latihan teknis kepada Penerima Manfaat (PM) di Balai Besar "Inten Soeweno" Cibinong yang sedang mengikuti bimbingan Rehabilitasi Sosial dalam pembuatan kursi roda bagi penyandang Cerebral Palsy.
Sebagaimana diketahui, Balai "Ciungwanara" telah bekerjasama dengan 115 dokter spesialis rehab medik (SpKFR) di bawah naungan PERDOSRI untuk melakukan assesmen kepada kurang lebih 350 penyandang disabilitas di Jawa Barat yang mengusulkan bantuan alat bantu, dan Ripki merupakan salah satu penerima bantuan alat bantu tersebut.
Sementara itu melalui saluran telpon, orang tua Ripki menyampaikan bahwa Ripki sangat senang sekali dengan kursi roda barunya, Ripki yang biasanya sering murung dan rewel, kini terlihat sangat ceria. “Terima kasih banyak Kemensos karena sudah membantu Ripki,” ucap mereka.
Bagikan :