Mensos Sidak Dapur Umum Surabaya, Pastikan Dukungan Permakanan untuk Masyarakat Terdampak Pandemi
Penulis :
Hamdan
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
SURABAYA (19 Juli 2021) – Menindaklanjuti arahan dari Presiden, Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan kesiapan seluruh jajaran Kementerian Sosial bergerak cepat memberikan pelayanan pada masyarakat. Terlebih ada peningkatan bantuan sosial reguler dan penambahan bantuan khusus dalam upaya mencukupi kebutuhan pokok berupa beras bagi masyarakat.
Pada hari Minggu (18/07), Mensos melakukan sidak ke dapur umum di halaman Convention Hall di Jalan Arif Rahman Hakim Kota Surabaya, Jawa Timur. Ia memastikan semua relawan pilar-pilar sosial dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), serta Karang Taruna bekerja lebih cepat.
Dengan mengenakan busana abu-abu cokelat, berkerudung, bersarung tangan hitam, mengenakan masker dan kacamata, ia mengecek proses produksi makanan siap saji. Mensos memasukkan nasi dan lauk pauknya ke dalam beberapa dari ribuan kotak di atas meja yang sudah tertata rapi.
Mensos berbincang akrab dan hangat dengan Tagana, dan pilar-pilar sosial. Untuk mencairkan suasana dan memompa semangat para relawan dari pilar-pilar sosial, Mensos pun meriakkan yel-yel Tagana bahkan berswafoto bersama para relawan.
Penanggung jawab dapur umum Surabaya, Joko Purnomo menyatakan, setiap hari memproduksi ribuan nasi kotak dan telur rebus yang didistribusikan kepada masyarakat yang tengah isolasi mandiri (isoman), tenaga kesehatan (nakes), petugas penyekatan PPKM. Pendistribusian juga dilakukan kepada rumah sakit, laboratorium kesehatan dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
“Adapun untuk jangkauan pendistribusian ribuan nasi kotak dan telur rebus meliputi wilayah di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bangkalan,” katanya. Bantuan makanan siap saji dan telur matang disalurkan untuk tenaga medis, petugas penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat seperti TNI-Polri, Satpol PP, dinas perhubungan, petugas makam, juga sebagian dari warga kurang mampu yang melakukan isolasi mandiri.
Dalam rangka mengantisipasi dampak kebijakan PPKM Darurat, Kemensos juga mengoptimalisasi bansos Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako, dan BST. Ketiga jenis bansos ini pencairannya dipercepat, dengan harapan meningkatkan daya beli penerima manfaat.
Kemensos juga bekerja sama dengan Perum Bulog dengan menyalurkan paket beras 10 kg per KPM untuk 10 juta KPM PKH dan 10 juta KPM BST. Kemensos hanya mengirimkan data penerima kepada Kemenkeu. Perum Bulog berperan menyediakan dan menyalurkan beras kepada KPM.
Kemudian, Kemensos juga menyalurkan bantuan beras sebanyak 5 kg khusus untuk masyarakat pekerja sektor informal di Jawa-Bali yang tidak bisa bekerja karena pembatasan kegiatan dalam PPKM Darurat.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :