Respon Kasus Naryanto Asal Wonogiri, Depresi Kehilangan Sosok Seorang Ibu

  • Respon Kasus Naryanto Asal Wonogiri, Depresi Kehilangan Sosok Seorang Ibu
  • 16291163224206

Penulis :
Humas Balai Margo Laras Pati
Editor :
David
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

WONOGIRI (10 Agustus 2021) - Kementerian Sosial RI hadir melalui Balai Margo Laras Pati merespon penerima manfaat yang mengalami gejala gangguan kejiwaan di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. 


Menindaklanjuti arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini Tim Respon Kasus Balai Margo Laras merapat ke Wonogiri (10/8). Tim Balai Margolaras yang terdiri atas pekerja sosial dan perawat, terlebih dahulu berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kab Wonogiri, Balai besar Soeharso Surakarta dan Pemerintah Desa setempat. 


Selanjutnya melaksanakan rapid assesment kepada Naryanto (31 tahun), warga Kelurahan Jatirejo Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri.

 

PM Naryanto merupakan anak kedua dari dua bersaudara,  pendidikan terakhirnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan belum mempunyai pekerjaan. Kakaknya sudah berumah tangga dan tinggal di Bandung berjualan bakso, dan ibunya telah meninggal 2 tahun yang lalu pada tahun 2019 bulan Agustus.


Sekarang Naryanto hanya hidup berdua dengan ayahnya yang  bekerja sebagai tukang bangunan dan petani, memiliki rumah atas nama pribadi, sawah dan 2 ekor kambing.

 

Sebelum mengalami depresi seperti saat ini, ia mempunyai pengalaman bekerja di bidang pertanian dan beternak kambing serta membantu kakaknya berjualan bakso di Kota Bandung. Setelah ibunya meninggal, Ia kembali ke rumahnya di Wonogiri tinggal bersama Ayahnya, dan sejak saat itu ia mengalami gejala gangguan kejiwaan.


“Saat dilakukan asesmen kesehatan jiwa, penerima manfaat mengatakan badan terasa kaku, ada suara bisikan atau halusinasi pendengaran berupa suara seorang laki-laki tidak jelas suaranya” terang Andreas, Perawat Balai Margo Laras.

 

Ayah Naryanto mengamini bahwa  putranya badan terasa kaku, dan mengungkapkan  ada suara bisikan laki - laki, sehingga sulit tidur  selama 3 (tiga) hari. Sampai saat ini, penerima manfaat masih tampak bingung jalan tanpa arah dan tujuan di hutan sekitar rumah. Latar belakang bermula saat kehilangan sosok ibu yang sangat dicintai dengan pencetus diputus kekasihnya secara sepihak.


"PM belum pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa, tidak ada riwayat penyalahgunaan obat terlarang/NAPZA, tidak memiliki riwayat penyakit menular, epilepsi, tidak cacat ganda," pungkas Andreas.


Pekerja sosial Edy Widaryanto juga menambahkan dari aspek sosial, komunikasi penerima manfaat kooperatif tetapi lambat merespon, activity daily living (ADL) /perawatan diri dengan perintah, identitas kependudukan seperti KTP ada, Kartu Keluarga (dalam proses pembaharuan), sedang KIS dalam proses koordinasi dengan dinsos dan pemdes.


Rencana akan membuat BPJS mandiri kelas 3 dengan biaya Rp.35.000/bulan, dari pihak keluarga setuju dan tidak keberatan setelah diedukasi oleh Tim Balai Margo Laras, pihak Dinsos, dan Balai Besar Soeharso Surakarta.


Intervensi yang sudah dilakukan Balai Margo Laras saat ini adalah memberikan penguatan terhadap keluarga dan lingkungan sosial  terkait kondisi penerima manfaat saat ini, memberikan obat psikiatri peroral untuk mengatasi insomnia/sulit tidur dan katatonik/kekakuan.

 

Tim Balai Margo Laras juga memberikan edukasi pada PM tentang cara melawan/menghardik halusinasi, minum obat rutin sesuai dosis dari dokter/psikiater, kontrol rutin ke poli jiwa/puskesmas/RSJ dan  menjaga kebersihan diri/ADL.


Selanjutnya, Tim Respon Kasus segera melakukan koordinasi kembali dengan Dinsos  Kab. Wonogiri. 


"Alhamdulillah setelah petugas memberikan terapi medis dan edukasi , hasil pemantauan perkembangan kesehatan jiwa Naryanto, cukup stabil, semalam bisa tidur nyenyak, untuk katatonik/kaku sudah ada sedikit perbaikan. Untuk halusinasi tadi malam tidak muncul (setelah di berikan cara menghardik/melawan halusinasi ) oleh perawat Margo Laras," ungkap Noer Noegrohowati Kasie Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Wonogiri.


Balai Margo Laras juga berikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa bantuan untuk transport dan pengambilan obat kontrol ke poli jiwa RSUD Wonogiri. 


Keluarga Nuryanto mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Tim Balai Margo Laras dan Balai Besar Soeharso Surakarta.






 

Bagikan :