Mamasa (24 September 2024) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Supomo mengatakan, Kementerian Sosial serius menangani ODGJ di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Salah satu wujudnya adalah melepaskan pasung Langi Bamba (58) yang masuk kategori Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pelepasan pasung ini merupakan salah satu rangkaian bakti sosial ke-8 yang dilakukan Kemensos.

"Tak hanya melepas pasung, Kemensos juga mengawal pemulihan secara menyeluruh. Kami bawa mereka ke rumah sakit, kemudian diopname dan kami tawarkan untuk tinggal di sentra selama penyembuhan," ujar Supomo usai meninjau kondisi Langi Bamba pasca lepas pasung, di Mamasa, Selasa (24/9/2024). 

Kondisi gangguan mental Langi Bamba bermula dari tahun 2016. Ia kadang mengancam orang-orang di sekitarnya sambil membawa parang bahkan ketika kambuh, ia kadang menyulut api dan membakar benda-benda di dekatnya. Hal itulah yang membuat Langi Bamba dikurung dalam bilik berukuran 1,5 x 2 meter. 

Perawat Puskesmas Balla Ulfrida (43) mengungkapkan Langi Bamba tidak selalu dikurung dalam bilik tersebut. Ketika rutin mengonsumsi obat dari puskesmas, Langi Bamba bisa berkomunikasi dan beraktivitas layaknya orang biasa. Tapi, Langi Bamba kadang enggan mengonsumsi obat tersebut. 

"Dari Puskesmas sudah memberikan obat oral. Tapi dia sering menangis dan curiga akan diracun dengan obat itu," ujar Ulfrida. Hal tersebut memicu kambuhnya Langi Bamba. 

Untuk memberikan penanganan tuntas kepada Langi Bamba, Kementerian Sosial merujuknya ke Rumah Sakit Jiwa Polewali Mandar. Di sana, Langi akan dirawat dan dicari penyebab serta bagaimana upaya penyembuhannya. 

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Supomo, Pj. Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin dan Pj. Bupati Mamasa pun turut mengantarkan Langi Bamba ke mobil ambulans yang membawanya ke Polewali Mandar pada Selasa (23/9/2024). 

Selain bantuan medis untuk Langi Bamba, Kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako dan bantuan kebersihan diri. Selain itu, diberikan juga bantuan pemberdayaan berupa warung kelontong kepada suami Langi Bamba, Markus Lau (63). 

Putra Langi Bamba Bekti (30) tak menyangka keluarganya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Ia merasa bersyukur Kemensos memberikan bantuan kepada keluarganya. "Saya merasa bangga pemerintah beri perhatian. Terima kasih banyak," ujarnya. (*)