3.000 Paket Beras Mulai Disalurkan di Pandeglang, Banyak Warga Terbantu

3.000 Paket Beras Mulai Disalurkan di Pandeglang, Banyak Warga Terbantu
Penulis :
Alif Mufida Ulya (OHH Ditjen Linjamsos)
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

PANDEGLANG (29 Juli 2021) - Sebanyak 3.000 paket bantuan beras dari Kementerian Sosial mulai disalurkan untuk warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Pandeglang.

Sesuai arahan dan instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kementerian Sosial memberikan bantuan beras lima kilogram per karung kepada seluruh Kabupaten/Kota yang terdampak PPKM Darurat di Jawa-Bali. Bantuan beras ini menyasar masyarakat terdampak pandemi COVID-19 di luar penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Merespon cepat bantuan dari pemerintah pusat, Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang langsung bergerak mendistribusikan beras ke 35 kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang.

“Bantuan beras dari Kementerian Sosial sudah tiba di Kabupaten Pandeglang dengan kuota 3.000 penerima, dimana perorangnya mendapatkan lima kilogram,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Nuriah, di hadapan sejumlah Camat saat penyerahan simbolis beras di Kantor Dinsos Kabupaten Pandeglang.

Lebih lanjut, ia menekankan agar penerimanya adalah mereka yang terdampak dan benar-benar belum tersentuh jenis bantuan sosial (bansos) apapun, “Tapi, tetap diperlukan data by name by NIKnya. Yang jelas, mereka harus masuk DTKS non penerima bansos,” tegas Nuriah.

Menghadapi PPKM yang diterapkan pemerintah untuk menekan laju penularan COVID-19 sejak pertengahan Bulan Juli 2021 dan masih berlangsung hingga saat ini, mendorong masyarakat memutar otak agar mampu bertahan di tengah situasi sulit pandemi COVID-19.

Hetty, misalnya, seorang ibu rumah tangga, yang juga memiliki usaha warung kelontong, mengatakan bahwa ia mulai merasa penghasilannya semakin berkurang sejak diberlakukannya PPKM.

“PPKM mengurangi penghasilan, mengurangi pelanggan karena ada pembatasan. Untuk memenuhi kebutuhan selama PPKM, ya kaya gini, usaha kecil-kecilan, mau ngga mau, walaupun penghasilan ga maksimal kaya biasanya sebelum ada PPKM,” keluhnya.

Hal senada diungkap Umiyati, warga Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang. Berjualan sayur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia merasa makin hari dagangannya makin sepi pembeli.

“Pembelinya ngga ada yang datang karena PPKM ini. Suami saya ngojek, ojeknya juga sepi, ngga setiap hari dapet penumpang. Seadanya aja itu, dari jualan sayur, ada uang sedikit dibagi-bagi, buat makan separo, buat modal lagi separo, gitu,” ungkapnya.

Meski demikian, keduanya sangat terbantu lantaran menjadi dua dari 3.000 penerima bantuan paket beras di Kabupaten Pandeglang. “Terima kasih buat pemerintah yang sudah peduli dan memperhatikan kita," tutur Hetty.

Kompak dengan Hetty, Umiyati pun berujar serupa, "Ya atuh, terima kasih aja dikasih mah, dikasih beras lima kilo, buat makan sehari-hari, biar ngga keluar modal lagi, Alhamdulillah,” ucap Umiyati.
Bagikan :