Anggota Komisi VIII DPR RI Kunjungi Balai "Bahagia" Medan

  • Anggota Komisi VIII DPR RI Kunjungi Balai "Bahagia" Medan
  • IMG-20210615-WA0035
  • IMG-20210615-WA0039

Penulis :
Humas Balai Bahagia Medan
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

MEDAN (15 Juni 2021) - Balai Karya Bahagia Medan dikunjungi Komisi VIII DPR RI yang diwakili oleh Syarif Darmawan selaku Staf Tenaga Ahli Komisi VIII DPR RI. Kunjungan dihadiri pula oleh Soni Manalu selaku Staf Ahli Menteri Sosial bidang Aksesibilitas Sosial, Waskito Budi Kusumo selaku Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, dan perwakilan dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyalahgunaan NAPZA.

Lyana Siregar selaku Kepala Balai Karya Bahagia Medan memaparkan kinerja Balai dalam melaksanakan rehabilitasi sosial. "Pelaksanaan rehabilitasi sosial di Balai Karya Bahagia Medan saat ini telah melampaui target, yakni lebih dari 1.020 Orang dengan HIV telah menerima ATENSI. Anggaran yang tersisa akan digunakan untuk memberikan multi layanan kepada PPKS selain ODH." jelas Lyana saat memberikan sambutan.

Dalam kunjungan Komisi VIII DPR RI ini, Soni Manalu menjelaskan pentingnya dukungan dan peran pemerintah pada penanganan HIV-AIDS dan penyalahgunaan NAPZA.

"Negara kita merupakan satu-satunya di dunia yang memiliki institusi dan melayani HIV di dalam gedung. Pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada penyelenggaraan penanganan HIV." tutur Soni

Soni Manalu berharap kehadiran Komisi VIII dapat menyerap aspirasi dan memperjuangkan ODHA dan Korban Penyalahgunaan NAPZA, salah satunya melalui peningkatan anggaran. "Balai harus berkolaborasi dengan LKS dalam melakukan proses pelayanan. Jangan lupa bahwa kita hidup melayani sesama." ujarnya.

Soni Manalu dan Syarif Darmawan menyerahkan bantuan ATENSI secara simbolis kepada salah satu Penerima Manfaat dampingan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Selain itu, Soni Manalu bersama Staf Tenaga Ahli Komisi VIII meninjau Kedai Kopi yang dikelola oleh Orang dengan HIV.

Syarif Darmawan menyempatkan diri berdialog dengan pengelola Kedai Kopi. Pengelola yang merupakan ODH berharap masyarakat dapat menerima dan menghilangkan stigma terhadap ODH.

Syarif menyampaikan harapannya disela-sela pembicaraannya "Diharapkan ODH dapat mandiri dan diterima oleh masyarakat"
Bagikan :