Bantu 4 Anak Penderita Penyakit Berat, Mensos Sarankan Rutin Terapi dan Ajak Interaksi

Bantu 4 Anak Penderita Penyakit Berat, Mensos Sarankan Rutin Terapi dan Ajak Interaksi
Penulis :
Alif Mufida Ulya
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

BEKASI (24 Juni 2023) - Ada gelak tawa di wajah Ziban (7) saat Menteri Sosial Tri Rismaharini memainkan sebuah robot mainan di hadapannya. Dalam dekapan Dayyinah (27) -- sang ibu, anak penderita hidrosefalus ini memberikan respon atas apa yang dilakukan Mensos Risma.

“Eh, ketawa. Ayo, coba dipegang, Ziban,” kata Mensos Risma kepada bocah asal Indramayu ini. Mensos terus mengajak Ziban berinteraksi. Sembari menghibur Ziban, sesekali ia berbincang dengan ibunya.

“Dia udah mulai terangsang ini, Bu. Saya beri mainan, dia ketawa. Saya ajak ngomong, dia respon. Diajak interaksi terus ya, di rumah,” kata Mensos berpesan pada Dayyinah.

Selain menyarankan agar intens mengajak sang anak berinteraksi, Mensos juga meminta jajarannya agar membantu orangtua Ziban membawanya terapi rutin.

“Tolong, ini dibantu dibawa ke fisioterapi ya, biar rutin terapi. Masih kecil ini, harusnya masih bisa diterapi,” kata Risma pada jajarannya.

Informasi tentang kondisi Ziban, diterima Mensos dari media. Pada Maret lalu, Sentra “Phalamarta” di Sukabumi telah diinstruksikan Mensos untuk membantu penanganan Ziban di RSUD Indramayu. Saat ini, proses perawatan Ziban masih dalam pengawasan Sentra.

Pasalnya, Ziban berasal dari keluarga tidak mampu. Kebutuhan sehari-hari Ziban tergantung pada penghasilan ayahnya, Ade Iwan. Pria 32 tahun ini merupakan buruh harian lepas dengan penghasilan tidak menentu.

Ziban, yang menderita hidrosefalus sejak lahir, mendapat tindakan operasi di RSUD Gunung Jati Cirebon tiga tahun lalu atas prakarsa komunitas sosial. Pasca operasi, Ziban diharuskan kontrol rutin dan menjalani terapi. Namun, lantaran terkendala biaya, terapi tidak dilanjutkan.

Untuk membantu menunjang biaya pengobatan dan kebutuhan selama perawatan Ziban, Mensos menggandeng kitabisa.com. Menurutnya, kebutuhan saat mengupayakan kesembuhan pada penderita penyakit berat sangat besar sehingga tidak cukup hanya dengan BPJS.

“Tidak bisa hanya disupport dari BPJS saja. Karena itu, Kemensos bekerja sama dengan kitabisa untuk membantu meringankan beban para orangtua ini untuk pengobatan anak-anak mereka,” ujarnya. 

Risma menyebut Kemensos dan kitabisa memiliki andil masing-masing dalam pemberian bantuan. “Teman-teman kitabisa bantu donasinya. Kami di Kemensos memberikan kebutuhan makanan, vitamin dan kebutuhan dasar lainnya, kebutuhan mereka di luar pengobatan untuk supporting,” ucapnya. 

Kepada Ziban, Mensos menyerahkan donasi kitabisa.com senilai Rp70.154.161 dan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp16.500.000 yang dikelola Sentra “Phalamarta” di Sukabumi. Orangtuanya juga diberi modal kewirausahaan berupa 2 ekor kambing ternak dan jualan warung kopi.

Selain Ziban, ketiga anak penderita penyakit berat dari daerah lainnya juga mendapat bantuan di lokasi yang sama. Kharunia Mutiara Ainisa menerima menerima donasi kitabisa.com senilai Rp54.125.530 dan bantuan ATENSI senilai Rp39.200.000 yang dikelola Sentra Terpadu “Pangudi Luhur” di Bekasi. Gadis 3 tahun asal Batam itu menderita kanker mata stadium 3.

Adapun, Hilya Nauril Fatihah (3), penderita tumor mata asal Bogor, menerima donasi kitabisa.com senilai Rp149.449.111 dan bantuan ATENSI senilai Rp48.032.439 yang dikelola Sentra “Galih Pakuan” di Bogor.

Sedangkan, Al Qori Ramadhan (1), penderita anensefali atau tengkorak kepala kurang lengkap asal Kalimantan Barat, menerima donasi kitabisa.com senilai Rp55.327.267 dan bantuan ATENSI senilai Rp22.500.000 yang dikelola Sentra "Antasena" di Magelang.
نشر :