Berada di Kawasan Rawan Longsor, Mensos dan Bupati Tulungagung Sepakat Pindahkan Tempat Tinggal Warga ke Lokasi Aman

Berada di Kawasan Rawan Longsor, Mensos dan Bupati Tulungagung Sepakat Pindahkan Tempat Tinggal Warga ke Lokasi Aman
Penulis :
Indah Octavia Putri
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

Kemensos memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dan juga korban luka

TULUNGAGUNG (28 Oktober 2022) - Menteri Sosial, Tri Rismaharini mendorong pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk merelokasi tempat tinggal masyarakat yang rawan longsor. Upaya ini dilakukan untuk menghindarkan masyarakat dari risiko lebih lanjut. Pernyataan Mensos disampaikan saat menyerahkan santunan korban bencana tanah longsor di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung (28/10).

Dalam kunjungan tersebut, Mensos mendengarkan laporan dari Bupati Tulungagung Maryoto Birowo terkait rentang lokasi yang memang berkontur miring. Intensitas hujan yang tinggi meningkatkan resiko bencana di kawasan ini, terutama bencana longsor.

Untuk itu langkah-langkah mitigasi lebih lanjut perlu segera diambil. "Karena itu kemudian saya sampaikan kepada Pak Bupati. Kita tadi rapat dengan Forkopimda juga, dengan  DPR, kita nyepakati pindahkan mereka ke tempat aman," kata Mensos.

Untuk solusi jangka pendek, Mensos menyiapkan bantuan dukungan untuk lokasi pengungsian yang aman. Bila hujan mulai turun dan lebat, di titik yang dipilih tersebut warga bisa mengungsi.

"Untuk sementara, saat hujan, panjenengan mengungsi, nggih? Nanti kebutuhannya akan dipenuhi staf saya selama mengungsi," tutur Mensos.

Lebih lanjut, upaya mitigasi yang telah didiskusikan yaitu mencarikan lahan yang aman untuk pemukiman. Upaya Mensos didukung juga oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, yang mempersilahkan lahan Perhutani digunakan untuk relokasi warga.

Jika lokasi lahan Perhutani jauh dari warga, maka pemerintah Kabupaten Tulungagung akan mencarikan lahan aman yang bisa dibebaskan.

"Ini, saya menunggu dari kepala desa dan juga Forkopimda untuk memutuskan lokasinya dimana. Nah, kemudian, kalau kita bangun, nanti cepat, dua bulan tiga bulan kelar," kata Mensos.

Mensos hadir untuk menyerahkan bantuan kepada korban luka dan santunan kepada ahli waris. "Kita memberikan santunan, baik yang meninggal, maupun yang luka. Luka berat dan luka ringan. Tadi disampaikan pula kondisinya," kata Mensos.

Mensos menyerahkan santunan kepada 3 ahli waris korban meninggal dunia masing-masing Rp15 juta, luka berat Rp5 juta dan luka ringan Rp2 juta.

Bencana tanah longsor di Desa Nyawangan pada Minggu (23/10) ini disebabkan hujan deras disertai angin sehingga material longsor menutupi jalan. Beberapa warga berinisiatif untuk membersihkan material agar jalan dapat digunakan. Naas, longsor susulan datang dan menyebabkan 3 orang meninggal, 1 orang luka berat dan 1 orang luka ringan.

Beberapa korban meninggal dunia merupakan kepala keluarga yang meninggalkan anak-anaknya, baik anak usia balita, maupun usia sekolah sehingga, Mensos pun menyerahkan bantuan paket perlengkapan sekolah berisi seragam sekolah, tas sekolah, buku tulis, alat tulis dan sepatu sekolah.

Pada kesempatan tersebut, Mensos sempat menyapa salah satu anak dari korban bencana longsor dan membantu memakaikan sepatu sekolah untuk dicoba. "Naaah, muat kan sepatunya, jadi deh sekolah," kata Mensos sehingga membuat anak tersebut tersipu malu.

Mensos menyerahkan 5 paket perlengkapan sekolah, 5 paket perlengkapan solat dan 5 paket sembako. Penyerahan bantuan ini dihadiri oleh Bupati Tulungagung, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung dan Kepala Desa Nyawangan.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI


نشر :