Harapan Warga Kab. Majalengka ProKUS "Triple Power" Segera Terwujud

  • Harapan Warga Kab. Majalengka ProKUS "Triple Power" Segera Terwujud
  • WhatsApp Image 2020-07-17 at 15.40.15 (1)
  • WhatsApp Image 2020-07-17 at 15.40.16
  • WhatsApp Image 2020-07-17 at 15.40.19 (1)

Penulis :
OHH Dayasos
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
OHH Dayasos

MAJALENGKA (17 Juli 2020) – Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto mensosialisasi Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS Triple Power) sekaligus pelaksanaan koordinasi persiapan  ProKUS Triple Power dan  persiapan pembangunan Puskesos di Kab. Majalengka.

Kegiatan dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial Kab. Majalengka.

Sebelum paparan, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial tetap mengingatkan agar memperhatikan protokol kesehatan.

"Program Kewirausahaan Sosial menjadi program khas Pemberdayaan Sosial yang dinamakan ProKUS Triple Power" ucap Edi.

Selanjutnya Direktur Jenderal menjelaskan bahwa ada 3 model kewirausahaan sosial yaitu:

1. Modal  Pembibitan - BSiMU - ada pendampingan  sosial dan bimtek bisnis disebut Wirausaha Pemula (WP);

2. Model Mentoring - BSiMU, pendampingan sosial dan mentoring bisnis oleh usahawan - Wirausaha Berkembang (WB);

3. Modal Inkubasi,  BSIMU - pendampingan sosial dan inkubasi Bisnis oleh Perusahaaan - Wirausaha Maju (WM).

Peran TKSK sangat penting dalam program ini, selain pendampingan TKSK juga membantu   melakukan  pendataan KPM PKH Graduasi calon penerima ProKUS Triple Power.

Dalam sambutannya Sekretaris Daerah E.  Suherman selain mengucapkan selamat datang juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial di Kab. Majalengka.

"Terima kasih atas kehadiran Dirjen Pemberdayaan Sosial dan rombongan, semoga kehadirannya di Kab. Majalengka,   dapat memajukan usaha kecil warga dan kesejahteraan warga Kabupaten Majalengka," jelas Suherman.

Ibu Yahnuroriah sebagai KPM PKH sejak tahun 2011 s.d 2019 dan saat telah menjadi \KPM PKH Graduasi.Mandiri. Pekerjaannya sehari-hari sebagai pedagang seblak dengan omset perhari antara Rp. 200.000 s.d Rp.250.000.

"Harapan saya dengan adanya bantuan program kewirausahaan sosial ini bisa menambahkan modal untuk dapat berjualan yang lainnya," ucap Yahnuroriah. 

Ibu Ipoh tukang bubur keliling dengan omset Rp. 200.000/hari, berharap bantuan kewirausahaan sosial segera dia dapatkan dan tetap bersyukur dengan bantuan yang selama ini dari Kemensos.

"Dengan adanya tambahan bantuan dari bapak Menteri Sosial  bisa  memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tambahan modal serta usaha berjalan lancar," kata Ipoh

Turut hadir pada kegiatan: Kasubdit LPPK, Kabag OHH, Kabag PP Ditjen Pemberdayaan Sosial,  Kadinsos, Sekretaris Dinsos, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Kab. Majalengka.

Peserta lainnya TKSK dari 26 Kecamatan, PKH dari 26 kecamatan, KPM PKH Graduasi 5 orang, Peksos 4 orang, Koordinator Kabupaten 3 orang.

نشر :