Kemensos Ajak Masyarakat Sambut Fenomena Penuaan Populasi

  • Kemensos Ajak Masyarakat Sambut Fenomena Penuaan Populasi
  • IMG-20191008-WA0011
  • IMG-20191008-WA0012
  • IMG-20191008-WA0013
  • IMG-20191008-WA0014

Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Alika Sandra; Karlina Irsalyana

JAKARTA (8 Oktober 2019) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto menekankan perlunya sinergitas antar elemen pembangunan, khususnya pemerintah, masyarakat dan seluruh elemen yang menangani lanjut usia untuk mewujudkan lanjut usia Indonesia yang sehat, sejahtera dan bermartabat.

"Indonesia mulai memasuki periode Aging Population dimana terjadi peningkatan umur harapan hidup yang diikuti dengan peningkatan jumlah lanjut usia. Fenomena ini merupakan dampak dari terjadinya populasi menua yakni semakin besar proporsi lanjut usia terhadap jumlah penduduk suatu negara", kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Andi Hanindito dalam pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Lanjut Usia Indonesia”, di Jakarta, Selasa (08/10/2019).

Andi Hanindito menyampaikan bahwa data hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018 terdapat 24,49 juta penduduk lanjut usia di Indonesia saat ini atau 9,03% dari jumlah penduduk keseluruhan. Ini menunjukkan Indonesia sudah dapat dikatakan berstruktur tua jika memiliki populasi lanjut usia di atas tujuh persen.

"Dari total 24 juta jiwa tersebut, kurang lebih 2 juta di antaranya berkategori tidak potensial karena mereka berada dalam kondisi bedridden atau tidak dapat beraktifitas lagi seperti biasanya, dan secara ekonomi sebagian besar dari mereka tergolong tidak mampu," kata Andi.

Untuk itu diharapkan agar organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, pendidikan tinggi, lembaga tingkat kabupaten/ kota,  lebih progresif dalam bekerja dan bersinergi menyambut fenomena Aging Population tersebut. Salah satu pilar sosial yang sangat aktif bergerak di lapangan dalam pelayanan terhadap lanjut usia adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) sebagai ujung tombak penentu keberhasilan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia. 

Sebanyak 200 peserta hadir pada pertemuan ini yang merupakan perwakilan dari Akademisi dan Praktisi di bidang Lanjut Usia, Pemerhati,  Politisi,  Pengurus Forum Komunikasi Lanjut Usia Indonesia, Ketua LKS Lansia se- Jabodetabek, Pegiat kemanusiaan yang fokus pada lanjut usia, dan Organisasi Sosial. 

Pada kegiatan ini, dilaksanakan juga penandatanganan Nota kesepahaman antara kemensos RI dan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), Tantyo Adji Sudharmono tentang Kerjasama di bidang usaha ekonomi produktif untuk lanjut usia. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara Akademisi dan Praktisi Kelanjutusiaan dan Peserta.
نشر :