Kerja Keras dan Kembangkan Sikap Optimistis di Tengah Pandemi
BANDUNG (5 Agustus 2020) - Di
tengah situasi sulit karena pandemi COVID-19, Menteri Sosial Juliari P.
Batubara menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengembangkan sikap
optimistis dan pantang menyerah.
Mensos
menyatakan, pandemi membuat banyak pihak mengalami kesulitan hidup. Mereka
tidak tahu besok akan makan apa, besok bisa sekolah atau tidak, dan
seterusnya.
"Saya
yakin yang hadir di sini lebih baik kondisinya. Untuk itu, kita harus selalu
bersyukur. Mari sebagai abdi negara kita wujudkan rasa syukur itu dengan
bekerja lebih keras agar berdampak nyata terhadap lingkungan kita. Sebagai agen
perubahan, kembang sikap positif dan
optimistis," kata Mensos saat memberikan sambutan dalam kegiatan Workshop
Penguatan Agen Perubahan, di Bandung (05/08).
Meneladani
nilai-nilai hari raya Idul Adha yang diperingati umat Islam beberapa waktu
lalu, Mensos meminta seluruh jajaran
Kemensos memperkuat semangat rela
berkurban dan pantang menyerah.
"Kita
semua harus bangkit. Terlebih kini Kemensos mendapatkan kepercayaan negara
dalam menangani dampak pandemi COVID-19. Ini tercermin dari anggaran kita yang
terus meningkat hingga lebih 2 kali lipat," katanya.
Ia
berharap, nilai-nilai mulia Idul Adha yang kental diwarnai dengan semangat
rela berkurban dan pantang menyerah,
menjiwai semua pegawai di jajaran Kemensos, dan secara umum kepada masyarakat
luas.
"Kita
semua harus bangkit. Terlebih kini Kemensos mendapatkan kepercayaan negara
dalam menangani dampak pandemi COVID-19. Ini tercermin dari anggaran kita yang
terus meningkat hingga lebih 2 kali lipat menjadi Rp134 triliun. Ini
kepercayaan pemerintah pusat dan negara," katanya.
Mensos
meminta jajarannya untuk menunjukkan kepercayaan negara tersebut dengan terus
meningkatkan kinerja. "Anggaran kita besar namun realisasinya juga harus
tinggi dan tepat sasaran. Bahkan Badan Pemeriksa Keuangan telah memberikan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Terus jaga dan tingkatkan kinerja. Jadikan WTP sebagai tradisi," katanya.
Kepada
sebanyak 291 peserta Workshop, Mensos mengingatkan kepada ASN yang menjadi agen
perubahan bahwa yang abadi adalah perubahan itu sendiri. "Krisis ini
mengharuskan kita untuk siap berubah dari hal-hal kecil seperti kebiasaan atau
dengan menyederhanakan prosedur," katanya.
Kegiatan
Workshop Penguatan Agen Perubahan diselenggarakan untuk memperkuat agenda
Reformasi Birokrasi di Kementerian Sosial.
Dengan
Workshop ini Agen Perubahan diharapkan memahami tugas dan perannya dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi baik dari tingkat unit sampai tingkat instansi.
Kemudian mereka juga dituntut mampu menyusun rencana tindak berdasarkan nilai
organisasi.
Kegiatan
diikuti oleh 291 peserta baik dari kantor pusat maupun unit pelaksana teknis.
Sebanyak 120 orang 171 orang mengikuti kegiatan secara virtual melalui Zoom
Meeting dan link Youtube Badiklitpensos.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI