Kota Proklamator Sambut Hangat Tim Penyaluran Bansos

  • Kota Proklamator Sambut Hangat Tim Penyaluran Bansos
  • 15912705673120
  • 15912705558863

Penulis :
Humas Balai "Mahatmiya" Bali
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Intan Qonita N

BLITAR (3 Juni 2020) - Berada di Kota Proklamator, Kota Blitar membakar kembali semangat Tim Penyaluran Bantuan Sosial Sembako Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra "Mahatmiya" untuk mendistribusikan 225 paket sembako untuk Kota Blitar, Kabupaten Tulung Agung, Kabupaten Trenggalek dan Kota Kediri.

Sehari sebelumnya Tim Penyaluran Bansos telah mendistribusikan 38 paket di Kabupaten Malang, 53 paket di Kota Malang, 43 paket di Lembaga Kesejahteran Sosial Bakti Luhur, 38 paket di Kota Batu, dan 92 paket di Kabupaten Blitar.

Kunjungan pertama tim penyaluran diarahkan ke Dinas Sosial Kota Blitar. Disambut oleh Kepala Dinas Sosial Kota Blitar, Priyo Istanto disalurkan 45 paket sembako untuk penyandang disabilitas yang terdampak COVID-19. "Ini merupakan berkah dan rezeki untuk teman-teman sekalian, semoga apa yang diberikan Kementerian Sosial bisa membantu "panjenengan' di sela-sela COVID-19 ini," ungkap Priyo. Ia pun berharap semoga pandemi ini segera berakhir dan semuanya bisa beraktifitas seperti sedia kala.

Sementara itu perempuan paruh baya, penerima bantuan sembako, Muji Utami mengungkapkan harapan untuk bisa tetap melayani masyarakat sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. "Semoga apa yang telah kami terima ini, menajdi berkat yang melimpah bagi kami dan tetap bisa melayani di masyarakat sesuai dengan kemampuan yang ada dan tetap sehat," ujarnya.

Perjalanan dilanjutkan menuju Kabupaten Tulung Agung yang berjarak sekitar 35 km dari Kota Blitar. Diterima oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Tulung Agung, Nurul Hidayah, tim menyalurkan 64 paket sembako. Ia menyambut baik atas bantuan sembako untuk warga disabilitas di daerahnya dan berharap bantuan ini dapat membantuk perekonomian mereka yang kehilangan klien pijat.

Menggunakan jilbab warna kuning, bermasker warna hijau, penerima bantuan sembako, Yuni terlihat mengobrol dengan salah satu dari tim penyaluran. Yuni menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan. "Bantuan ini sangat berarti sekali bagi kami. bisa membantu dalam menyambung hidup kami karena COVID-19 ini menjadi kendala bagi profesi saya sebagai tukang pijat," tutur Yuni.

Laju kendaraan berpacu ke lokasi selanjutnya, Kabupaten Trenggalek untuk menyalurkan 52 paket sembako. Di dalam gedung megah yang baru selesai dibangun, tim disambut oleh langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek, Ratna Sulistyowati. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, selain memakai masker dan cuci tangan, ia pun mewajibkan semua pegawai dan tamu menggunakan sarung tangan.

Ratna langsung turun tangan menghitung jumlah sembako yang diserahkan dan membuka salah satu paket untuk mencocokkan dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) yang disodorkan.

Saat acara serah terima sembako, Ratna mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian Balai Netra "Mahatmiya" Bali atas kepedulian kepada difabel.

Sejenak tim penyaluran beristirahat dibawah pohon yang rindang. Terlihat salah satu dari Tim berkutat dengan gawainya untuk membuat rilis berita penyaluran bansos. Seorang lagi mengecek keadaan kondisi mobil dan dua lainnya menghitung sisa sembako dan persuratan.

Kunjungan ke Kota Tahu, Kota Kediri merupakan lokasi terakhir dari misi tim penyaluran untuk menyalurkan sembako. Diwakili oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Kediri, Luluk Nita disalurkan bansos sembako sejumlah 64 paket yang berisi beras , biskuit regal, minyak goreng, mi instan, sarden, telur, sabun mandi cair dan sabun cuci yang bernilai Rp300.000 per paket. 

Luluk mengungkapkan sembako ini akan sangat bermanfaat untuk teman penyandang disabilitas netra. Perempuan humoris ini juga berharap kepedulian terhadap mereka tidak hanya sampai disini, ke depan ia ingin mengirim beberapa teman netra untuk mengikuti rehabilitasi tingkat lanjut di Balai Netra "Mahatmiya" Bali. "Jika dimungkinkan setelah penerapan New Normal, sebagai bentuk kepedulian kami kepada mereka, kami ingin agar beberapa dari mereka bisa mengikuti rehabilitasi di Mahatmiya," pungkas Luluk.
نشر :