Mensos Berharap Anak-anak Punya Cukup Bekal Beradaptasi di Tengah Masyarakat

Mensos Berharap Anak-anak Punya Cukup Bekal Beradaptasi di Tengah Masyarakat
Penulis :
Koesworo Setiawan
Penerjemah :
Hendrikus Yoakim; Karlina Irsalyana

MAGELANG (22 Februari 2020) - Suasana meriah menyambut kehadiran Menteri Sosial Sosial Juliari P. Batubara di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) “Antasena” Magelang.

Kehadiran Mensos disambut iringan marching band dari anak-anak Penerima Manfaat (PM). Dalam kunjungan ini, Mensos berkesempatan berkeliling Balai untuk melihat sarana dan prasarana dan kegiatan para PM. Mulai dari asrama putra dan putri, ruang terapi musik (ruang band dan karawitan).

Berbagai kegiatan terapi penghidupan juga tidak luput dari pengamatan Mensos Juliari. Seperti bengkel otomotif, kerajinan kayu, salon, juga instalasi Usaha Ekonomi Produktif yang banyak dikunjungi masyarakat luar. Dalam setiap ruangan yang dikunjungi, Mensos tidak lupa berbincang dengan pendamping dan PM.

Sambil beberapakali bercengkerama, Mensos Juliari menggali mengapa mereka bisa sampai menjalani rehabilitasi di balai. “Roda kehidupan itu berputar. Pengalaman masa lalu yang kalian alami, mari kita tinggalkan. Para pendamping yang ada di balai ini akan membantu kalian hidup lebih baik. Mari manfaatkan waktu dan kesempatan untuk meraih kondisi lebih baik,” kata Mensos Juliari dalam kunjungan kerjanya di BRSAMPK “Antasena” Magelang, Sabtu (22/02/2020).

Untuk PM yang berhadapan dengan hukum, khususnya sebagai pelaku, Mensos berharap, mereka tidak mengulangi perbuatannya. Mensos tidak ingin lagi bertemu mereka jika ia berkunjung ke Balai tersebut. Artinya Mensos mengharapkan mereka sudah bisa keluar dan berbaur dengan masyarakat dengan baik dalam waktu tidak terlalu lama.

Di lain pihak, Mensos Juliari menekankan agar keluarga dan orang tua berperan lebih kuat dalam menciptakan lingkungan tumbuh kembang bagi anak. “Pencegahan dapat dilakukan dimulai dari keluarga sebagai lingkungan pertama anak. Monitoring akan tetap dilakukan setelah mereka kembali ke keluarga, tapi tanggung jawab sudah ada pada keluarga,” kata Mensos.

Mensos juga berkesempatan meninjau berbagai fasilitas di balai. Mensos berjanji akan melakukan sejumlah perbaikan. “Saya mengharapkan agar balai rehabilitasi sosial ini dikembangkan menjadi balai modern yang berwawasan Inklusi, Terpadu dan Berstandar Internasional (ITBi),” kata Mensos.

Dalam kesempatan sama, Dirjen Rehsos Edi Suharto menyampaikan bahwa tahun 2019 BRSAMPK “Antasena” Magelang telah melaksanakan tugas pokok memberikan rehabilitasi sosial lanjut kepada 702 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) AMPK.

“Selain Rehabilitasi Sosial Tingkat Lanjut, Fungsi UPT balai/loka rehabilitasi sosial adalah sebagai koordinator program regional, outreach centre, pusat respon kasus dan intervensi krisis, lembaga percontohan, penguatan layanan rehabilitasi sosial, dan pusat pengembangan model layanan,” kata Edi.

BRSAMPK "Antasena" adalah rujukan pelayanan rehabilitasi sosial tingkat lanjut milik Kementerian Sosial. Wilayah kerja BRSAMPK "Antasena" meliputi Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.

BRSAMPK “Antasena” Magelang merupakan salah satu UPT Rehabilitasi Sosial yang memiliki tugas rehabilitasi sosial tingkat lanjut bagi AMPK meliputi Bantuan Bertujuan (BanTu), Terapi (Terapi Mental Spiritual, Terapi Psikososial, Terapi Fisik dan Terapi Penghidupan), Perawatan Sosial (Social Care), dan Dukungan Keluarga.

Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen Kementerian Sosial RI dalam melakukan pembangunan berkelanjutan dengan memastikan tidak ada satu orang pun yang tertinggal dalam pembangunan, termasuk anak-anak.

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

نشر :