Mensos Distribusikan 1.000 Paket Sembako untuk Pekerja Otomotif
BANDUNG (5 Juli 2020) – Sebanyak 1000 paket sembako #KemensosHADIR disalurkan untuk pekerja sektor otomotif terdampak pandemi COVID-19. Mensos Juliari P. Batubara menyerahkan secara simbolik melalui pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI), di Kampus Poltekesos Bandung.
“Pandemi telah membuat para pekerja sektor otomotif terkena imbasnya. Kami akan menyalurkan batuan sosial sembako untuk meringankan beban ekonomi mereka. Semoga bantuan ini bermanfaat dan krisis segera bisa berakhir,” kata Mensos Juliari di Bandung (04/7).
Kepada Mensos, IMI melaporkan setidaknya sekitar 5.000 pekerja sektor otomotif anggota IMI yang terdampak pandemi COVID-19. Mereka adalah mekanik, kru tim pembalap, penyelenggara event, dan para petugas pendukung perlomba (marshall) yang menggantungkan hidup dari event otomotif, termasuk kalender balapan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum IMI Pusat Sadikin Aksa mengajukan 1.000 nama yang sudah dilengkapi dengan identitas terverifikasi untuk mendapatkan paket sembako #KemensosHADIR.
Ayah dua anak ini menyatakan, sebagian masyarakat melihat organisasi seperti IMI sebagai perkumpulan yang identik dengan kegiatan kebut-kebutan mobil. Namun sebenarnya, IMI justru organisasi yang perduli dengan berbagai kegiatan sosial.
“Dari sini, IMI memiliki semangat sama dengan Kementerian Sosial. Yakni sama-sama memiliki keperdulian dan aksi nyata terhadap masalah sosial. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, semua pihak harus berkontribusi meringankan beban sesama anak bangsa,” kata mantan Ketua Umum IMI Pusat ini.
Mensos juga mengisahkan kebersamaannya dengan IMI saat memimpin organisasi ini. “Saya ikut dibesarkan oleh IMI,” katanya. Ia meminta IMI terus menjaga kontribusinya kepada masyarakat, termasuk memajukan prestasi di dunia otomotif.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyatakan, sebagai bagian dari kebijakan jaring pengaman sosial, bansos bantuan Presiden diharapkan bisa menjangkau seluas mungkin masyarakat terdampak COVID-19.
Agar menjaring elemen masyarakat yang belum terjangkau bansos, Kementerian Sosial tidak hanya bermitra dengan pemerintah K/L, dan pemerintah daerah.
“Kami tidak hanya bekerja business as usual. Yakni hanya bekerja dengan unsur-unsur pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah, K/L, atau bank negara. Dalam mendistribusikan bansos, kami juga melibatkan komunitas,” katanya.
Belakangan Mensos terus mengintensifkan kemitraan dengan komunitas. Penyaluran bansos melalui komunitas merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kemensos untuk mengakselerasi penyaluran bansos.
Untuk itu, Mensos bertemu dengan berbagai kalangan untuk memastikan masyarakat terdampak COVID-19 menerima bantuan. Pihak yang telah disapa Mensos adalah pekerja film, sinetron dan seniman.
Kemudian juga Gerakan Pemuda Ansor, Gerakan Angkatan Mudah Kristen Indonesia (GAMKI), pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Shohibul Muslimin Serang, dan yang terakhir kemarin, Forum Koordinasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI).
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI