Mensos Ingin Bansos Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Mensos Ingin Bansos Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat
Penulis :
Koesworo Setiawan
Penerjemah :
Putri D

BANDUNG BARAT (29 Mei 2020) – Menteri Sosial Juliari P. Batubara meninjau percepatan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Kartu Sembako di Kabupaten Bandung Barat, yaitu Balai Desa Mandalamukti dan Kantor Pos Mandalamukti Kecamatan Cikalong Wetan serta Desa Margalaksana Kecamatan Cipeundeuy.

 

Pada peninjauan langsung ke lapangan kali ini, Menteri Sosial hadir bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi oleh Dirjen PFM Asep Sasa Purnama, Kepala BP3S Syahabuddin, Dirjen PPMD Kemendes PDTT Taufiq Madjid, Deputi 2 Menko PMK Tubagus Achmad Choesni, serta jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung Barat.

 

“Ini paket komplit, warga menerima program kartu sembako dari pemerintah Rp 200 ribu per bulan, dibelanjakan di kampung sendiri dengan supliernya dari warga, uangnya muter di sini aja,” ujar Mensos di Kantor Balai Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundey, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (29/5/2020).

 

Ke depan, kata Mensos, berharap agar tambahan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program sembako menjadi 20 juta Kepala Keluarga (KK), khususnya di Jawa Barat dengan jumlah KPM paling banyak dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. 

 

“Bansos itu tidak hanya dari pemerintah pusat, tapi ada juga dari Gubernur, walikota serta bupati, sehingga ekonomi lokal bisa bergerak,” ungkap Mensos.

 

Pada kesempatan tersebut, disalurkan BST, bantuan sosial sembako, serta pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) bagi warga yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

 

Di kantor Pos Indonesia Jalan Raya Purwakarta No 196, Mandalamukti, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Mensos menyatakan data penerima bansos kini semakin baik. Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

 

“Tidak ada kendala.  Perbaikan data sudah dapat kita konsolidasikan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menjadikan penerima bansos semakin baik dan tepat sasaran,” tandas Mensos.

 

Penyaluran BST melalui PT Pos hampir mencapai 4.000 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 13 desa di Kecamatan Cikalong Wetan. Penyaluran BST ini merupakan  tahap I, di mana sebelumnya sudah berlangsung selama  tiga hari.

 

Ditargetkan sisa penerima bansos BST sebanyak 400 KK bisa diselesaikan pada hari ini dari warga Desa Cisomang Barat, Cipagumati, Mandalamukti, serta Wangunjaya.

 

Hingga saat ini, realisasi penyaluran bansos di Provinsi Jawa Barat mencapai lebih dari 80 persen dan tersalurkan dengan baik menyasar warga terdampak COVID-19.

 

“Setelah lebaran penyaluran bansos di Jawa Barat sudah mencapai 80 persen, sebab sebelumnya ada kendala medan yang tidak mudah, ” ujar Menko PMK, Muhadjir Effendy.

 

Adanya penyaluran BST membuat salah seorang janda, Ibu Maryam, 65 tahun, merasa bahagia sebab selama ini belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.

 

“Belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah selama ini. Tapi alhamdulillah sekarang menerima. Tapi sebelumnya didata oleh RT/RW dan memperbaiki KTP/KK di Desa,” ungkap Maryam.

 

Dengan terjadinya pandemi COVID-19, Maryam mengaku kehidupan sehari-hari cukup terganggu terutama untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Terlebih ia tidak bekerja hanya mengandalkan peninggalan dari sang suami.

 

“Iya, cukup terganggu neng. Ibu tidak bekerja hanya mengandalkan peninggalan suami yang tidak seberapa. Tapi bersyukur sekali bisa menerima bansos, semoga bapak-bapak semuanya tetap peduli kepada warga seperti dirinya yang terdampak COVID-19,” katanya.

 

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

نشر :